Network
KABAR BESUKI - Bebasnya artis Saipul Jamil dari jeratan tahanan karena kasus pelecehan seksual atau pedofil mendapatkan protes keras dari segala penjuru arah.
Protes tersebut ditujukan agar Saipul Jamil tidak lagi muncul di pertelevisian Indonesia. Hal tersebut dikarenakan akan memunculkan trauma tersendiri bagi korban.
Kasus pedofil menurut Ketua Komnas perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait, para pelaku pedofil merupakan pelaku tindakan kejahatan yang luar biasa dan tidak bisa dimaafkan.
Senada dengan hal tersebut Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengatakan memahami Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI terhadap munculnya Saipul Jamil di media masa.
Kehadiran Saipul dinilai akan menimbulkan trauma bagi korban. Menurut Sukamta kehadiran Saipul di media massa memang bisa membuat korban kembali trauma.
"Sampai saat ini, simpati kepada korban pelecehan seksual masih belum cukup memadai. Kadang korban makin trauma dengan sikap lingkungan yang rata-rata mengecilkan dampak pelecehan seksual bagi korban," kata Sukamta kepada wartawan, Senin, 6 September 2021, seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Miftah's TV.
Baca Juga: Amazon Dalimunthe Tanggapi Fenomena Boikot Saipul Jamil dari Berbagai Kalangan, Simak Penjelasannya
Kehadiran pelaku apalagi di televisi kata Sukamta walaupun tidak melakukan pelanggaran P3SPS, namun tetap berpotensi menimbulkan trauma tersendiri bagi korban.
Karena itu Sukamta meminta KPI lebih bijak dalam menyikapi persoalan Saipul Jamil. KPI diminta mempertimbamgkan untuk mendengar masukan publik yang gencar meminta pemboikotan terhadap Saipul agar tidak tampil lagi di televisi.
Seruan untuk memboikot Saipul Jamil terus mengalir dan bermunculan, mulai dari kalangan masyarakat hingga para pejabat pemerintah.
Kasus yang menyandung Saipul tersebut merupakan kasus berat tentang pelecehan seksua atau pedofil yang dapat berakibat pada traumanya korban.***
