Meski sempat tertawa, air mata Greta Irene tidak bisa berhenti karena masih sulit melepaskan adiknya.
Prosesi berakhir dengan Papa Gabor dan istrinya melarung semua abu kremasi mendiang Laura Anna.
“Pertama kita ketawa-ketawa, cerita-cerita tentang Laura dulu gimana. Aku sih yang nangis pas dari awal memang aku masih (merasa) berat gak kuat tapi aku kuat-kuatin terus akhirnya kita semua berdoa bareng, semuanya satu-satu taburin abunya Laura dan bunganya juga,” tutur Greta Irene.
Greta Irene menjelaskan alasan keluarga memilih Ancol sebagai tempat untuk melarung abu kremasi mendiang adiknya.
“Dia juga sering main ke sini jadi sekalian aj, emang sudah tempatnya dia. Dulu pas masih sehat dia bilang mau jalan-jalan ke pantai, kita kecil sering banget ke pantai memang,” kata Greta Irene.
Greta Irene mengatakan, mendiang Laura Anna sangat menyukai pantai.***