Sebelum Dilamar Anak Bos Emtek, Jessica Tanoesoedibjo Sempat Alami Putus Asa dan Serba Salah

- 1 Februari 2022, 07:44 WIB
Sebelum Dilamar Anak Bos Emtek, Jessica Tanoesoedibjo Sempat Alami Putus Asa dan Serba Salah.
Sebelum Dilamar Anak Bos Emtek, Jessica Tanoesoedibjo Sempat Alami Putus Asa dan Serba Salah. /MNC Financial Services/Instagram.com/@jessicatanoe

KABAR BESUKI - Jessica Tanoesoedibjo belakangan ini disorot usai dilamar Jonathan Natakusuma, anak dari salah satu bos Emtek yakni Fofo Sariaatmadja pada Minggu, 30 Januari 2022.

Jessica Tanoesoedibjo yang kini telah dilamar anak bos Emtek rupanya diketahui pernah mengalami masa-masa sulit sepanjang perjalanan hidupnya.

Sebelum dilamar anak bos Emtek, Jessica Tanoesoedibjo sempat mengalami putus asa dan serba salah karena terlahir dari keluarga konglomerat.

Simak pengakuan dari Jessica Tanoesoedibjo mengenai jalan terjal dalam cerita kehidupannya dalam artikel ini.

Baca Juga: Jessica Tanoesoedibjo Dilamar Putra Bos Emtek Jadi Sorotan, Netizen Mulai Singgung Masa Depan Calon Anak

Jessica Tanoesoedibjo pernah merasakan titik terendah sepanjang hidupnya ketika dirinya menjalani studi di luar negeri, bahkan sejak masih berusia enam belas tahun.

Wanita kelahiran Jakarta, 15 Juni 1994 itu mengungkapkan, dia pernah mengalami putus asa ketika memikirkan makna kehidupan saat dirinya tinggal jauh dari keluarga inti.

"Mungkin titik terendah adalah ketika aku kuliah di luar negeri actually, karena pada saat itu pertama kali aku jauh dari keluarga. Itu pertama kali yang mulai mikirin kayak 'Aduh, apa sih artinya hidup'. Yaampun umur enam belas kok mikirnya gitu yah?," kata Jessica Tanoesoedibjo sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube RCTI - ENTERTAINMENT dalam video yang diunggah pada 19 Desember 2021 lalu.

Saat itu pula, Jessica Tanoesoedibjo yang sempat putus asa dalam menjalani hidup mulai berpikir tentang makna kehidupan ketika dirinya yang terbiasa menjadi juara kelas, tiba-tiba mengalami kegagalan di awal-awal kuliah.

"Pada saat itu mengalami krisis eksistensial yang mulai mikirin tentang dari dunia akhirat sampai sekarang ini ngapain. Dan pada saat itu, yang sebelumnya aku tuh karena kutu buku, suka belajar, selalu juara, itu masa di mana aku pertama kali mulai fail karena otak itu kayak nggak menapak bumi," ujarnya.

Baca Juga: Jessica Tanoesoedibjo Dilamar Anak Bos Emtek, Liliana Tanoesoedibjo Sampaikan Pesan Menyentuh

Saat Jessica Tanoesoedibjo mengambil studi di bidang keuangan, dia selalu diajarkan mengenai konsep manajemen keuangan yang kerap menjadi andalan banyak perusahaan.

Konsep tersebut tak lain dan tak bukan adalah meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan laba.

"Pada saat itu lagi ambil finance (keuangan), dan kalau keuangan itu kan belajarnya pasti tentang bagaimana kita cut cost sama maximize profit, gitu kan ya?," katanya.

Wanita yang kini berkarir di MNC Financial Services itu sempat merasa gelisah ketika konsep manajemen keuangan yang diajarkannya di bangku kuliah bertentangan dengan hati nuraninya yang tak selalu memandang hidup dari segi materi.

"Dan pada saat itu aku merasa kayak 'Gila apa gunanya sih?', apa gunanya kalau tujuan hidup kita cuma nimbun harta. Ampun deh," ujar dia.

Baca Juga: Jessica Tanoesoedibjo Ikut Challenge Jawab Cepat, Ternyata Ia Memilih Instagram daripada YouTube

Atas hal tersebut, Jessica Tanoesoedibjo sempat berpikir untuk drop out dari bangku kuliah, namun dia tak berani mengungkapkannya kepada kedua orang tuanya ketika itu.

Beruntung, dirinya memperoleh support dari teman-temannya yang juga turut merasakan hal serupa, sehingga dia mampu menyelesaikan studinya hingga tuntas.

"Aku tuh pengen drop out sih sebenernya. Tapi pada saat itu juga nggak berani ngomong ke orang tua, dan pada saat itu juga banyak temen yang juga lagi ngalamin beberapa krisis. Karena dari keluarga yang baik-baik melihat semua ini kaget," ucapnya.

Selain itu, Jessica Tanoesoedibjo juga pernah merasa serba salah karena terlahir dari keluarga konglomerat, di mana Hary Tanoesoedibjo selaku sang ayah dikenal karena memiliki banyak platform media di bawah naungan MNC Group.

Dia mengaku serba salah karena banyak orang yang mengira bahwa kesuksesannya banyak ditentukan oleh faktor kesuksesan orang tua, begitupun sebaliknya jika tidak maka orang menganggap bahwa hal tersebut merupakan hal yang sangat memalukan.

"Kalau misalkan kita sukses, pasti ada yang bilang 'Ah itu kan karena orang tua memang sukses'. Ataupun kalau misalkan kita nggak sukses, pasti 'Ah dasar lu, udah semuanya dikasih kok malah nggak bisa'. Jadi kayak serba salah," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube RCTI - ENTERTAINMENT


Tags

Terkait

Terkini