KABAR BESUKI – Ibunda Kalina Oktarani, Mama Een kembali membongkar fakta mengejutkan terkait perlakuan sang anak kepadanya.
Menurut Mama Een, Kalina Oktarani adalah sosok anak yang kejam karena telah menelantarkan dan tidak pernah mau merawat ibunya.
Atas sikapnya itu, Mama Een bahkan menyumpahi Kalina Oktarani agar dihujat oleh orang satu Indonesia karena sikapnya yang kejam terhadap sang ibu kandung.
Baca Juga: Selama Ini Ditutupi, Mama Een Bongkar Borok Kalina Oktarani yang Ternyata Hobi ‘Beli’ Berondong
“Kemarin Rani (Kalina) komplain sama saya, netizen bully dia, sekarang bukan hanya netizen, Indonesia akan membully dia,” kata Mama Een seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Intens Investigasi.
“Indonesia gak main-main, mana ada seorang anak bisa kejam sama ibu kandungnya sendiri, orang lain aja simpati sama saya,” imbuhnya.
Tak berhenti disitu, Mama Een juga mengungkap bahwa ia ternyata hampir meninggal gara-gara tak pernah diurus oleh Kalina Oktarani.
Mama Een mengatakan bahwa ia sempat ditolak oleh rumah sakit saat hendak melakukan pengobatan. Hal ini dikarenakan, ia tak ditemani oleh Kalina sebagai wali saat berobat ke rumah sakit.
“Dia (Kalina) memang membantu saya seperti yang dia katakan, untuk membiayai hidup mama, tapi tidak seperti itu, dia membiayai saya Cuma untuk bayar ambulan aja, karena saya kan anggota BPJS,” ujar Mama Een.
“Bahkan dua minggu yang lalu saya ke rumah sakit hampir ditolak karena saya datang seorang diri sama supir ambulance,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mama Een menyebut bahwa perlakuan Kalina Oktarani terhadapnya sudah sangat melebihi batas hingga hampir membahayakan nyawanya.
Mama Een juga menuntut Kalina Oktarani untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepadanya.
“Kalau masalah maaf, dia tunjukkan, biar dia layak mendapatkan maaf dari saya, karena perbuatan dia sudah melampaui batas,” tegas Mama Een.
“Karena ini masalah nyawa, nyawa saya dia permainkan,” pungkasnya.
Mama Een secara terang-terangan juga mengatakan bahwa Kalina Oktarani adalah anak yang tidak bisa diandalkan dan dijadikan sandaran.
“Jadi ada dia atau tidak ada dia sama saja,” tandasnya.***