Selain itu, Trump yang juga aktif menggunakan media sosial kerap kali menyebar berita bohong melalui akun Twitter dan Facebooknya, terkait pemilu AS pada tahun 2020 lalu.
Miller mengklaim bahwa Trump sudah membicarakan mengenai hal ini kepada banyak perusahaan dan memprediksi jika platform media sosialnya nanti akan menarik banyak pengguna hingga "puluhan juta orang".
Namun banyak yang menganggap jika platform milik Trump ini tidak akan berhasil.
Sebuah jejaring sosial yang bernama Parler, yang dibangun oleh suporter Trump Rebekah Mercer mengalami kesulitan untuk terus mengudara di dunia maya.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca 80 persen Efektif Untuk Para Lansia, Tidak Ada Risiko Pembekuan Darah
Hal itu dikarenakan Rebekah Mercer juga merupakan pendukung ekstrimis "sayap kanan" yang terus memberikan suara untuk para pendukung Trump yang menyerang dan membuat kerusuhan di Capitol pada awal Januari tahun ini.
Parler diketahui kesulitan untuk terus bertahan setelah Google, Amazon, dan Apple melarang pengedaran jejaring sosial tersebut.
Tanpa dukungan dari penyedia cloud dan pemroses pembayaran daring, membangun sebuah layanan seperti media sosial yang menjangkau puluhan juta pengguna akan menjadi sangat sulit bagi tim Trump. ***