Fakta Mengenai O Channel yang Gunakan Frekuensi BBS TV untuk Mengudara via Analog di Surabaya dan Sekitarnya

- 1 Agustus 2022, 13:56 WIB
Fakta Mengenai O Channel yang Gunakan Frekuensi BBS TV untuk Mengudara via Analog di Surabaya dan Sekitarnya.
Fakta Mengenai O Channel yang Gunakan Frekuensi BBS TV untuk Mengudara via Analog di Surabaya dan Sekitarnya. /O Channel/

KABAR BESUKI - O Channel baru-baru ini mengejutkan publik Surabaya dan sekitarnya karena telah mengudara via analog sejak Senin, 1 Agustus 2022 pagi tadi.

O Channel diketahui telah mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya, meski sesungguhnya telah menjangkau wilayah tersebut melalui transmisi digital terestrial yang dipancarkan oleh multiplekser (MUX) milik Emtek sejak akhir 2020 lalu.

Kehadiran O Channel di Surabaya dan sekitarnya yang mengudara via analog terbilang mengejutkan, karena stasiun TV milik Emtek tersebut menggunakan frekuensi 46 UHF yang secara legal dihuni oleh BBS TV.

Lantas seperti apa fakta mengenai O Channel yang menggunakan frekuensi BBS TV untuk mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya sejak pagi tadi? Mari kita simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Viral, Outfit Brand Lokal Kian Dilirik dan Dicari

Berikut fakta mengenai O Channel yang menggunakan frekuensi BBS TV untuk mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya:

1. BBS TV Terapkan 'Split Feed'

BBS TV diketahui menerapkan split feed sejak O Channel resmi mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya.

Berdasarkan pantauan dari salah seorang netizen di sebuah forum mengenai TV digital, O Channel mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya pada frekuensi 46 UHF dengan disertai logo BBS TV yang menempel di pojok kanan bawah layar.

Sementara siaran BBS TV secara utuh tetap dapat diterima oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya melalui TV digital pada frekuensi 25 UHF (MUX Metro TV).

Dengan kata lain, IPP analog pada frekuensi 46 UHF tetap dipegang oleh BBS TV, namun konten siaran diisi oleh O Channel yang semula hanya dapat dinikmati warga Surabaya dan sekitarnya jika sudah memiliki perangkat yang bisa menerima siaran DVB-T2.

Namun karena deadline analog switch off (ASO) sudah semakin dekat, hubungan antara O Channel dan BBS TV hanya sebatas kerja sama teknis untuk distribusi konten melalui transmisi analog.

Baca Juga: O Channel Kini Hadir di Frekuensi 46 UHF Analog Surabaya dan Sekitarnya, Meski Sudah Bersiaran via TV Digital

2. Kejar Target Nielsen

Meski O Channel masih dianggap belum diperhitungkan dalam industri pertelevisian nasional, manuver sister channel dari SCTV, Indosiar, dan Mentari TV ini untuk mengejar target perfoma Nielsen tak main-main.

Selain menyiapkan beragam killer content termasuk di antaranya BRI Liga 1 dan Liga Inggris, O Channel juga memandang perlu untuk meningkatkan perolehan audience share di kota-kota sampling Nielsen.

Terlebih, Surabaya merupakan kota sampling terbesar kedua Nielsen dengan persentase 20 persen dari total responden setelah Jakarta yang mencakup 60 persen dari total responden.

Di sisi lain, Nielsen memiliki kebijakan audience treshold di mana sebuah stasiun TV harus ditonton oleh 100 responden dalam waktu delapan minggu berturut-turut jika peringkat kepemirsaannya ingin dipublikasikan kepada seluruh pengguna data, khususnya pengiklan.

Bahkan jika tayangan BRI Liga 1, Liga Inggris, dan beragam program lainnya di O Channel mampu meraup audience share yang memuaskan, hal tersebut akan berdampak pada perolehan audience share Emtek secara gabungan.

Baca Juga: Emtek Ubah Transponder HD di Satelit Telkom 4 Demi Tingkatkan Kualitas Distribusi Siaran TV Digital

3. Permudah Akses Tayangan untuk Pemirsa

Meski jangkauan O Channel kini telah meluas hingga wilayah pelosok menggunakan jaringan MUX digital terestrial milik Emtek, belum banyak pemirsa di Indonesia yang beralih ke siaran TV digital karena ASO belum diberlakukan secara nasional.

Faktor ekonomi dinilai jadi salah satu alasan sebagian pemirsa menunda migrasi siaran analog ke digital secara mandiri.

Ironisnya, hal tersebut membuat sejumlah pemirsa mengeluhkan adanya beberapa pertandingan BRI Liga 1 dan Liga 2 yang tidak ditayangkan oleh Indosiar, meski pertandingan tersebut dapat dinikmati melalui O Channel.

Begitu juga halnya dengan SCTV yang hanya dapat menyiarkan pertandingan Liga Inggris di atas pukul 22.00 WIB, sehingga beberapa pertandingan prime time harus dipindahkan ke O Channel agar tetap bisa ditonton secara gratis.

Menyadari hal tersebut, O Channel memutuskan untuk mengudara via analog di Surabaya dan sekitarnya menggunakan frekuensi BBS TV hingga ASO benar-benar diberlakukan secara nasional.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber O Channel BBS TV


Tags

Terkait

Terkini

x