Hary Tanoesoedibjo Ungkap Peran Istri di Balik Kesuksesan Dirinya hingga Potret Kesejahteraan Masyarakat

2 Juli 2021, 19:27 WIB
Hary Tanoesoedibjo Ungkap Peran Istri di Balik Kesuksesan Dirinya hingga Potret Kesejahteraan Masyarakat /Daniel Mananta Network/Tangkap Layar YouTube.com/Daniel Mananta Network

KABAR BESUKI - Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan peran istri di balik kesuksesan dirinya sebagai seorang pengusaha dan politisi hingga saat ini.

Dalam sebuah video yang ditayangkan oleh kanal YouTube Daniel Mananta Network, Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan sosok Liliana Tanoesoedibjo sebagai sang istri yang juga turut mendukung dirinya dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

"Itu unik sekali, jadi pulang kita mampir Paris, waktu di Paris kita masuk ke toko halloween langsung menolak dia. Jadi saya lihat so powerful," kata Hary Tanoesoedibjo sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Jumat, 2 Juli 2021.

Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Berbagi Cerita Kesuksesan Dirinya Hingga Saat Ini, Sebut Peran Tuhan Sangat Besar

Hary Tanoesoedibjo mengakui bahwa sang istri telah memiliki kemampuan berbahasa Roh Kudus sejak perjalanan rohaninya di Yerusalem pasca Indonesia didera krisis moneter pada tahun 1998 silam.

Selain itu, Hary Tanoesoedibjo juga mengungkapkan bahwa sosok istri memiliki peranan yang sangat besar di balik kesuksesan dirinya hingga sekarang.

Dia mencontohkan ketika dirinya bersama sang istri masih menempuh pendidikan di Kanada, mereka saling bekerja sama untuk mengurus putri sulungnya, Angela Herliani Tanoesoedibjo yang kini menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Besar, she's very good partner in life. Jadi, pada waktu kita kuliah, di Kanada itu kita gantian jaga anak jaga Angela tanpa ada baby sitter. Jadi saya sekolah malem, istri sekolah pagi atau siang. Jadi kita gantian jaga," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Arus Survei Indonesia: Hary Tanoesoedibjo Masuk Tokoh yang Layak Maju di Pilpres 2024 [Cek Fakta]

Ketika Angela masih berusia balita, Hary Tanoesoedibjo dan istri mengaku tak keberatan jika harus mengurus mereka tanpa adanya bantuan dari baby sitter meski harus berhadapan dengan kesibukan yang luar biasa.

"Dan itu berlanjut sampai anak keempat tanpa baby sitter. Valen, Jessica, Clarissa, udah terbawa kebiasaan. Saya sangat menghargai hal tersebut," kata dia.

Saat Hary Tanoesoedibjo sibuk membangun usahanya pada dekade 1990-an, dia mengungkapkan bahwa sang istri sepenuhnya mengurus rumah tangga demi membesarkan anak-anaknya.

"Dan waktu saya di tahun 1990-an sibuk-sibuknya membangun grup (waktu itu), dia (Liliana Tanoesoedibjo, istri Hary Tanoesoedibjo) dirumah tanggakan dan take care anak-anak, ya ngelesin ngasih belajarin dan sebagainya jadi I really appreciated so much," kata dia.

Baca Juga: Raffi Ahmad Unggah Foto dengan Hary Tanoesoedibjo di Kebon Sirih, Netizen: Sultan Ketemu Sultan

Kemudian berbicara mengenai uang, Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa hal tersebut penting namun bukanlah sebagai orientasi utama.

Dia mencontohkan dalam mengelola bisnis pay TV MNC Vision, dia menyediakan slot channel untuk konten keagamaan yakni LIFE Channel (untuk konten agama Nasrani) dan Muslim TV (untuk konten agama Islam).

MNC Vision bersama MNC Channels selaku pengelola channel yang bersangkutan memiliki kebijakan untuk mempersilahkan siapapun yang ingin menyetorkan kontennya secara sukarela untuk kebutuhan channel tersebut.

"Pada waktu kita ngambil pay TV, Indovision (sekarang MNC Vision), dulu (cuma) ada channel asing kan? Langsung kita buat sendiri in-house LIFE Channel yang siapa saja kalau mau masukkan konten kita kasih secara free," ucapnya.

Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Terima Kedatangan Waketum KADIN Anindya Bakrie: Saya Ingin Beliau Bisa Jadi Ketua Umum

Terakhir, Hary Tanoesoedibjo berbicara mengenai problem kesejahteraan masyarakat di Indonesia yang didominasi oleh kelompok ekonomi menengah ke bawah.

Menurutnya, mereka perlu dilindungi dan diberikan kesempatan untuk mensejahterakan dirinya agar kemudian dapat memberikan kontribusi yang positif untuk negara.

"Untuk masyarakat menengah ke bawah, itu harus di-protect. Berikan kesempatan mereka untuk naik kelas, kalau mereka udah naik kelas mereka menjadi bagian yang produktif yang ikut memberikan kontribusi dalam membangun negara dalam bentuk pajak ataupun sesuatu yang lain, baru mereka silahkan bersaing dengan yang lain," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Daniel Mananta Network

Tags

Terkini

Terpopuler