Akan tetapi, ada satu professor bernama Channing Robertson yang merupakan salah satu orang yang dekat dengan Elizabeth yang memberikan pernyataan berbeda dari para ahli yang lain yang sudah diajak konsultasi dengan Elizabeth Holmes.
Channing Robertson mendukung keinginan Elizabeth Holmes. Pada tahun 2003 akhirnya Elizabeth Holmes membangun perusahaannya yang bernama Real-Times Cures dengan produk pertamanya Drug Delivery Device yang sudah dipatenkan.
Baca Juga: Dua Raksasa Tumbang di Kandang, PSG vs Monaco 0-2, AC Milan vs Inter Milan 0-3
Lalu kemudian Elizabeth mengganti nama perusahaannya menjadi Theranos dengan mimpi dan visi yang lebih besar.
Sejalan dengan mendirikan Theranos, Elizabeth Holmes berhenti kuliah. Uang tabungan yang digunakan untuk membayar kuliah, dialihkan untuk membangun dan memperbesar Theranos.
Perusahaan Theranos yang dibuat oleh Elizabet ini berfokus pada tes darah dengan sampel yang sangat sedikit. yang dipercaya bisa mendetaksi penyakit berat sekelas kanker dan bahkan serendah kolesterol dengan harga yang memang jauh lebih murah.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ternyata Mengupil Berbahaya, Salah Satunya Menyebabkan Pneumonia
Elizabeth Holmes menamai teknologinya dengan nama Adison untuk merepresentasikan kecanggihan teknologi yang ditawarkan kepada konsumennya.
Namun ternyata Elizabeth selalu menyembunyikan cara beroperasi dari Theranos dengan sangat rahasia dan tidak pernah dipublikasikan soal pengerjaan atau hasil research dari perusahannya.