Heboh Digosipkan Dekat dengan Luna Maya, Begini Profil dan Rekam Jejak Otis Hahijary di Dunia Pertelevisian

- 26 Februari 2021, 07:55 WIB
Otis Hahijary bersama Luna Maya. /Instagram.com/@lunamaya
Otis Hahijary bersama Luna Maya. /Instagram.com/@lunamaya /

KABAR BESUKI – Baru-baru ini nama Otis Hahijary, Vice President Director ANTV kembali menjadi perbincangan publik di dunia maya karena isu kedekatannya dengan Luna Maya, mantan kekasih dari Ariel NOAH.

Otis membuat heboh publik setelah memberikan hadiah sebuah tas mewah kepada Luna Maya, ditambah dengan adanya unggahan momen setelah makan malam bersama melalui akun Instagram @lunamaya pada Kamis, 25 Februari 2021.

Terlepas dari isu kedekatannya dengan salah satu aktris terkenal di tanah air tersebut, Otis memiliki profil dan rekam jejak yang mengagumkan dan patut disimak.

 Baca Juga: Selamat! MNC Group Kembali Dapatkan Hak Siar J League 2021, Tayang di Soccer Channel dan MNC Sports

Biografi Singkat

Otis Hahijary merupakan salah satu tokoh pertelevisian berpengalaman di tanah air yang lahir di Jakarta, 12 Desember 1969.

Ia merupakan salah satu tokoh penting di PT. Visi Media Asia (VIVA Group), induk perusahaan yang menaungi ANTV, tvOne, dan portal berita VIVA.co.id serta beberapa unit usaha lainnya termasuk Portrait Management.

Otis menghabiskan masa mudanya dengan menempuh pendidikan di San Diego State University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar sebagai Master of Arts di bidang manajemen pada tahun 1995.

 Baca Juga: Vaksinasi Tahanan KPK Menuai Kontroversi, Firli Bahuri: Kesehatan Adalah Hak Asasi Setiap Manusia

Selepas lulus dari San Diego State University, pria yang memiliki hobi berkuda ini melanjutkan studinya ke Lancaster University, Inggris dan sukses memperoleh gelar Master of Science di bidang keuangan (finance) pada tahun berikutnya.

Latar belakang pendidikan Otis yang tak terikat langsung dengan dunia pertelevisian justru membuat dirinya tertantang untuk menekuni pekerjaan di bidang tersebut.

Awal Karier

Sebelum terjun ke dunia pertelevisian, Otis sempat memulai debut karirnya di Pasaraya Departement Store, sebuah perusahaan ritel di bawah naungan ALatief Corporation milik pengusaha Abdul Latief sebagai Managing Director pada tahun 2000.

Keberhasilan karirnya di Pasaraya Departement Store khususnya dalam mengelola tata ruangan produk fashion dan kosmetik mengantarkan dirinya bergabung dengan Lativi (sekarang TV One) yang ketika itu juga dimiliki oleh ALatief Corporation.

 Baca Juga: Vaksinasi Tahanan KPK Menuai Kontroversi, Firli Bahuri: Kesehatan Adalah Hak Asasi Setiap Manusia

Bergabung Bersama Lativi

Ketika Otis memulai debutnya di dunia pertelevisian sebagai General Manager (GM) Programming Lativi saat stasiun televisi tersebut baru mengudara, beberapa programnya pernah viral di kalangan publik pada masanya.

Beberapa program Lativi yang populer di tangan Otis dan timnya pada waktu itu antara lain Nickelodeon dengan titel “Nick on Lativi” (2004-2005), Lativi Kids, Karbol, Komedi Tengah Malam, Layar Komedi, Pildacil, hingga World Wrestling Entertainment (WWE).

Bahkan untuk WWE (RAW, Smackdown, ECW, dan lain-lain) pada tahun 2006, dia dan timnya terbilang berani menayangkan program tersebut secara intensif dengan menempatkan jam tayang setiap malam pada pukul 21.00 WIB.

 Baca Juga: Trending Twitter, Emma Watson Dirumorkan Pensiun dari Dunia Hiburan! Penggemar Sedih Namun Tetap Mendukung

Kebijaka tersebut membuat Lativi sempat menjadi stasiun televisi underdog yang patut diperhitungkan dalam peta persaingan sepanjang semester kedua tahun 2006, namun keberhasilan tersebut harus terhenti karena beredarnya isu kontroversial.

Program WWE di Lativi akhirnya terpaksa dihentikan setelah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menjatuhkan sanksi seiring dengan jatuhnya korban dari kalangan anak-anak di beberapa wilayah Indonesia akibat menirukan adegan berbahaya dalam tayangan tersebut.

Rebranding Lativi Menjadi TV One

Ketika VIVA Group mengambil alih kepemilikan saham Lativi, pemilik baru tetap mempertahankan Otis bahkan menaikkan jabatannya sebagai Direktur Programming pada tahun 2007.

Setahun kemudian, Otis ikut ambil bagian dalam proses rebranding Lativi menjadi TV One yang proses peluncurannya dilaksanakan tepat 14 Februari 2008 silam.

Dengan mengusung konsep newssports, dan selected entertainment, TV One sukses menjelma menjadi televisi berita nomor satu untuk platform free to air terestrial dengan konsep penyajian yang lebih atraktif.

 Baca Juga: Trending Twitter, Emma Watson Dirumorkan Pensiun dari Dunia Hiburan! Penggemar Sedih Namun Tetap Mendukung

Bahkan TV One pernah menayangkan sejumlah kompetisi sepak bola top Eropa pada beberapa tahun awal mengudara seperti Liga Inggris, Liga Belanda, hingga Liga Spanyol.

Tidak ketinggalan pula program dari cabang olahraga lainnya seperti Proliga (hingga tahun 2015), Live World Boxing (masih tayang hingga kini), hingga Piala Dunia 2014 (bersama ANTV) turut menghiasi layar kaca stasiun televisi dengan tagline “Memang Beda” itu.

Program Damai Indonesiaku yang ditayangkan setiap akhir pekan juga turut menaikkan awareness TV One di mata masyarakat khususnya umat Islam.

Otis juga sempat mencoba meremajakan program TV One pada tahun 2017 dengan menayangkan berbagai program hiburan, namun tak berlangsung lama.

Reposisi ANTV

Keberhasilan Otis membawa TV One sebagai televisi berita nomor satu di Indonesia membuatnya dipercaya oleh VIVA Group untuk mengemban amanah sebagai Managing Director dan Vice President Director ANTV sejak Oktober 2013.

Target pasar utama ANTV diubah dari yang semula menyasar penonton remaja dan pria ke segmen penonton keluarga, dengan penekanan untuk penonton wanita (khususnya ibu rumah tangga) dan anak-anak.

 Baca Juga: Ini Cara Tepat untuk Mengetahui Kapan Pandemi Covid-19 Akan Cepat Berakhir

Titik balik ANTV menjadi salah satu televisi yang berada dalam jajaran top tier bermula ketika stasiun televisi kelahiran Bandar Lampung itu sukses menayangkan serial Mahabharata dan Tellywood lainnya pada pertengahan 2014.

Sejak saat itulah, ANTV dikenal sebagai trendsetter penayangan serial India di wilayah Indonesia. Beberapa judul lainnya juga tergolong sukses di pasar Indonesia seperti Jodha Akbar, Uttaran, Thapki, hingga Anandhi.

Tak cukup dengan serial India, ANTV juga pernah sukses menayangkan sejumlah serial Turki seperti Abad Kejayaan (King Suleiman), Shehrazat, Cansu dan Hazal, Antara Nur dan Dia, dan lain-lain.

Otis juga sangat mengakomodasi pemirsa berusia anak-anak. Kartun Masha and The Bear pernah menjadi andalan ANTV untuk slot pagi hari dan sukses bersaing pada jam tayangnya.

Akan tetapi, adanya ketentuan mengenai pembatasan durasi program asing membuat ANTV harus memutar otak untuk mencari konten lokal yang mampu menjadi trendsetter.

 Baca Juga: Kemenpora Akan Melakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama Kepada 820 Atlet

Otis pun tak kehabisan akal. Dia bersama timnya kemudian mencoba menayangkan ulang beberapa judul sinetron dalam negeri yang pernah berjaya pada era 1990-an hingga awal 2000-an khususnya dari rumah produksi Multivision Plus (MVP).

ANTV juga menjalin hubungan kerjasama dengan Tobali Productions untuk memproduksi serial Jodoh Wasiat Bapak musim pertama, yang turut mengantarkan stasiun televisi tersebut menjadi nomor satu sepanjang tahun 2017.

Bahkan tren positif yang dicapai ANTV terus berlanjut hingga menjelang Ramadhan 2018 dengan melejitnya program reality show Karma dan turut mempopulerkan nama tokoh paranormal Roy Kiyoshi.

Timeline Karir

2000-2003: Managing Director PT Pasaraya Toserjaya

2003-2006: GM Programming Lativi

2007-2013: Programming and Marketing Director TV One

2009-2013: Programming Director ANTV

2011-sekarang: Planning and Strategic Director PT Visi Media Asia

2012-2017: Managing Director ANTV

2017: Vice President Director TV One

2017-sekarang: Vice President Director ANTV.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: berbagai sumber


Tags

Terkini