Jadi, secara tidak langsung, mantan gubernur DKI itu tidak memiliki kekuasaan penuh.
Fakta ini seolah membuktikan bahwa kepentingan partai selalu di atas segalanya. Namun yang menarik, sosok yang dikenal berani mengkritik pemerintah itu tidak mau menyalahkan keadaan. Jadi kenapa ini terjadi?
“Sampai hari ini, Megawati mengatakan Jokowi tetap petugas partai. Jadi (menurutnya) Indonesia itu bagian dari PDIP, bukan PDIP bagian dari Indonesia. Salah atau benar? Salah. Tapi jangan salahkan Mega, karena dia enggak ngerti,” tegasnya.
Selain itu, Cak Nun tidak heran jika Megawati lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya daripada masyarakat luas.
Mengingat, kata dia, pejabat PDIP hampir tidak pernah bersentuhan langsung dengan mereka. Sejak kecil, hidupnya nyaman dan mudah.
Selain faktor sosial, Cak Nun menilai Megawati kurang pandai dalam pemahaman akademis.
Padahal, menurut dia, pengetahuan keilmuan perempuan berusia 74 tahun itu nampaknya minim, bahkan kecil kemungkinannya.
“Dia enggak punya ilmu buat memahami itu, dia enggak sekolah, dia enggak pernah menjadi manusia biasa seperti Anda. Bergaul di kampung-kampung enggak pernah. Sejak kecil beliau itu anak presiden di istana,” kata Cak Nun.