KABAR BESUKI - Mayjen TNI Dudung Abdurachman dipromosikan dari Panglima Kodam Jaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Banyak yang menilai karir Mayjen Dudung yang naik pangkat ke Pangkostrad tak lepas dari keberaniannya membubarkan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab, yaitu Front Pembela Islam (FPI).
Seperti diketahui, Mayjen Dudung dikenal sebagai salah satu perwira terbaik TNI yang bersuara dan berani mengkritisi FPI. Salah satunya terkait kontroversi baliho kedatangan Habib Rizieq yang diculik atas perintahnya.
Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi juga mengatakan, kenaikan pangkat menjadi Mayjen Dudung adalah hal biasa.
Baca Juga: Terungkap Kronologi Sebenarnya Penyebab Kapal KM Karya Indah Jadi Terbakar, Awal Mulanya Begini
Ia memahami, banyak yang menilai promosi ini sebagai bentuk reward bagi Dudung atas sikapnya terhadap eks Front Pembela Islam (FPI).
“Tampaknya sulit untuk menepis anggapan publik bahwa promosi ini masih bertaut dengan popularitas Dudung setelah aksinya menurunkan spanduk dan baliho HRS dan lontarannya soal pembubaran FPI,” kata Fahmi pada Sabtu, 29 Mei 2021.
“Artinya, wajar juga jika banyak pihak memandang promosi Dudung sebagai Pangkostrad ini merupakan ‘hadiah’ atas prestasinya,” kata Fahmi menambahkan.
Namun, terkait rumor bakal dilantiknya Mayjen Dudung sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Fahmi mengatakan terlalu dini memberikan kesempatan itu.