Akan tetapi, dia baru benar-benar menyadari peran penting Tuhan di balik kesuksesannya ketika momen krisis finansial Asia melanda Indonesia pada tahun 1998.
"Mulai mengenal Tuhan ya betul-betul tahun 1998 itu. Oh semua itu bisa berbalik gitu yang besar-besar, grup besar-besar kan dalam sekejap ya (kolaps)," kata dia.
Hary Tanoesoedibjo mengingatkan pentingnya membentuk karakter pribadi yang positif agar menjadi orang yang sukses.
Akan tetapi, dia menegaskan kembali bahwa peran Tuhan Yang Maha Esa akan membimbing manusia agar tidak salah dalam mengambil langkah.
"Jadi tetep bangun character kita, tetap harus dibangun itu penting bangun karakter positif. Tapi, harus besar sandarannya (dengan Tuhan). Nggak gampang, saya banyak salah saya katakan, tapi kalau orang hidup punya boundary, punya pagar, kita berbelok sedikit kita balik lagi, diingatkan," tuturnya.***