Lebih Kenal Pahlawan Revolusi Pierre Tendean, Sosok Ajudan Korban Peristiwa G30S/PKI

- 30 September 2020, 15:33 WIB
Pierre Tendean
Pierre Tendean /

KABAR BESUKI - Setiap tanggal 30 September, tiap tahun masyarakat Indonesia selalu teringat akan peristiwa G30S PKI.

Peristiwa tersebut tidak luput dari sosok perwira muda yang tampan, yaitu Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean atau biasa dikenal dengan Kapten Tendean.

Kapten Tendean yang dikenal sebagai ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution, menjadi salah satu dari tujuh perwira tinggi TNI AD yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang dilakukan oleh PKI.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu 'Manut Dalane' Karya Grup Band Klenik Genk Ft. Ndarboy Genk

Tendean lahir di Batavia, 21 Februari 1939, ia merupakan putra dari pasangan Aurelius Lammert Tendean dari suku Minahasa dan Maria Elizabet Cornet, perempuan berdarah Perancis Kaukasian.

Namun, ia tumbuh sebagai seorang jawa medok, karena pada 1950 keluarganya pindah ke Semarang, Jawa Tengah, di mana sang ayah menjadi dokter spesialis jiwa menjadi pimpinan Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.

Dilansir KabarBesuki dari Pikiran-Rakyat.com melalui RRI, pada tahun 1958, Tendean memutuskan untuk masuk militer, meski keluarganya menginginkan ia untuk berkuliah di ITB. Hingga akhirnya, Tendean meniti ilmu sebagai prajurit TNI di Atekad.

Baca Juga: Jadwal TV Rabu, 30 September 2020: RCTI, SCTV, ANTV, GTV, INDOSIAR, TRANSTV dan TRANS7

Tendean disebut termasuk siswa yang populer, karena saat itu dirinya menjabat sebagai komandan taruna Atekad. Pierre Tendean dan Efendi Ritonga adalah taruna Akademi Teknik AD (Atekad) lulusan tahun 1961. Meski populer, Tendean sering mendapatkan pelecehan verbal karena paras Indonesianya.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x