Kreatif, Pemuda Cianjur Korban PHK Ini Mampu Hasilkan Omzet Berlimpah dari Bisnis Sangkar Burung

- 13 Maret 2021, 10:43 WIB
Dadang, Pemuda Makajane Pengrajin Sangkar Burung. /ANTARA/Ahmad Fikri
Dadang, Pemuda Makajane Pengrajin Sangkar Burung. /ANTARA/Ahmad Fikri //Rizqi Arie/

KABAR BESUKI – Menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) rupanya justru membawa berkah bagi Dadang, warga Kampung Makajane, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Dadang yang menjadi korban PHK akibat pandemi COVID-19 tidak lantas menyerah meratapi nasib hidupnya di tengah situasi yang semakin tidak menentu.

Dia pun banting setir menggeluti usaha sebagai pengrajin sangkar burung dan saat ini sukses memperoleh banyak pesanan dari pelanggan berkat kerja kerasnya dan semangat pantang menyerah yang dia miliki.

 Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Tanda-tanda Bahwa Kemungkinan Anda Sedang Mengalami Cinlok di Tempat Kerja

Ketika ditanya mengenai alasannya, dia tidak hanya membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya, melainkan juga untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga di sekitar tempat tinggalnya yang juga merupakan korban PHK.

“Saya sudah merintis usaha ini sejak beberapa tahun terakhir, namun selama pandemi banyaknya pemuda yang pulang kampung karena di-PHK membuat saya berpikir kenapa tidak melibatkan (warga),” kata Dadang sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA.

Hingga saat ini, usaha sangkar burung yang dikelola Dadang telah mempekerjakan sebanyak 20 orang yang mayoritas merupakan anak muda.

 Baca Juga: Setelah Hampir 4 Tahun Bersama, Jennifer Lopez dan Alex Rodrigues Dikabarkan Berpisah

Akan tetapi, mempekerjakan karyawan juga memiliki konsekuensi untuk menambah modal kerja karena banyak pemuda yang semakin tertarik untuk bekerja sama dengan Dadang.

Awalnya, Dadang hanya mengaku bermodalkan ratusan ribu rupiah untuk membeli bahan baku sangkar burung, namun banyaknya pesanan dan bertambahnya jumlah pekerja membuat pembayaran upah diberlakukan berdasarkan angka penjualan sangkar.

Untuk membeli sangkar burung hasil karyanya dan tim, ia mematok harga mulai dari Rp100.000 hinga Rp1 juta, menyesuaikan dengan tingkat kesulitan saat proses produksi. Dia juga mengaku sering didatangi oleh beberapa pemilik toko dan pemasok untuk membeli dan mendistribusikan sangkar produksinya.

 Baca Juga: Imbal Hasil Obligasi Amerika Serikat Kembali Naik, Harga Emas Malah Tergerus 2,8 Dolar

Dalam seminggu, ia juga sukses menjual sangkar produksinya hingga mencapai 30 unit dan mampu menghasilkan omzet hingga Rp500.000 per karyawan.

“Untuk satu minggu biasanya sampai 30 sangkar yang terjual, sehingga setiap minggu mereka yang tadinya menganggur kembali mendapat penghasilan mulai Rp300.000 sampai Rp500.000 per orang, tergantung berapa banyak sangkar yang dihasilkan,” ujarnya.

Dadang berharap, pemerintah setempat juga turut memberikan bantuannya mulai dari pelatihan hingga akses untuk memperoleh tambahan modal usaha seiring dengan bertambahnya pemuda yang berminat untuk bekerja sama dengannya.

 Baca Juga: Penting, Arti Makna Sticker yang Menempel pada Buah, Kenali Sebelum Membelinya!

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur Tohari Sastra mengatakan bahwa pihaknya akan segera memberikan bantuan untuk setiap pelaku UMKM di berbagai bidang demi percepatan pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Bahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sebuah program kerja untuk merangkul para UMKM di seluruh wilayah Cianjur setelah melakukan pendataan, pembinaan, dan pelatihan.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini