Ngeri, Puluhan Warga di Alor Kosongkan Rumah Hingga Kabur ke Hutan Dikarenakan Hal Ini!

20 Februari 2021, 09:18 WIB
Ilustrasi Panik (Anemone123 – Pixabay) /

KABAR BESUKI - Puluhan warga Dusun II Batu Putih, Desa Alila, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor Provinsi NTT mengungsi ke hutan karena takut divaksinasi sinovac oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut pada hari Kamis siang, 18 Februari 2021 kemarin.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas yang dihubungi dari Kupang pada Jumat mengatakan, warga dusun yang tidak diketahui jumlahnya memilih mengungsi karena takut divaksin karena minimnya sosialisasi manfaat vaksin.

“Mereka melarikan diri dari kepanikan dan ketakutan setelah membaca informasi hoax tentang vaksin COVID-19 yang beredar luas di media sosial,” kata AKBP Agustinus Christmas.

Baca Juga: Akhirnya, Nissa Sabyan Disebutkan Berikan Klarifikasi, 'Aku Disuruh Klarifikasi Padahal Gak Salah Karena

Agustinus mengatakan, informasi warga dusun yang mengungsi ke hutan tersebut setelah pihaknya mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede saat berkunjung ke dusun tersebut.

Aipda Dominggus yang wilayah kerjanya mencakup dusun, langsung turun ke hutan mencari puluhan warga tersebut.

"Mereka langsung didengar oleh Bhabinkamtibmas yang kebetulan didampingi oleh Kepala Desa Alila dan para ketua masyarakat setempat," ujarnya.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA NEWS, Bhabinkamtibmas Aipda Dominggus yang datang ke desa tersebut kemudian menemui pengurus RT 05.

Baca Juga: Cengar-cengir Foto Anies Baswedan Ditengah Banjir dan Sampah Undang Geram Warganet, Cek Fakta Ini

Mereka kemudian bertemu dengan warga yang bersembunyi di hutan dan mengoreksi informasi hoax yang diterima masyarakat.

Mereka berusaha membuat warga, yang beberapa di antaranya pernah ditemui di hutan, paham untuk tidak percaya bahwa berita bohong itu menyebar di media sosial.

Menurut Agustinus, mengetahui hal tersebut, sebagian warga memilih pulang kampung dan sebagian lagi tinggal di hutan.

Alhasil, sebagian warga dusun akhirnya kembali ke rumah masing-masing di dusun tersebut, namun sebagian tetap tinggal di hutan dan di pegunungan karena masih menunggu musim panen jagung.

Baca Juga: Cengar-cengir Foto Anies Baswedan Ditengah Banjir dan Sampah Undang Geram Warganet, Cek Fakta Ini

“Kami berharap warga kembali menyaring informasi yang masuk, bukan hanya menghentikan tanpa filter, karena banyak beredar hoax di media sosial,” ujarnya.

Untuk memberi edukasi masyarakat di pedesaan, pihaknya mengharapkan bantuan dari kepala desa, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dari dinas kesehatan dan pemberi layanan masyarakat di daerah tersebut.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler