Ini Dia, Efek Samping Salah Satu Vaksin Covid-19 yang Perlu Anda Ketahui!

23 Februari 2021, 18:09 WIB
Foto obat-obatan /pixabay

KABAR BESUKI – Pada bulan Desember 2020, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan otoritas darurat (EUAs) untuk dua vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer, BioNTecho, dan Modernao.

Efek samping paling umum yang dilaporkan setelah vaksinasi adalah rasa sakit di tempat injeksi.

Data percobaan menujukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna aman dan dapat ditoleransi. Tercatat tidak ada kematian dari dari vaksin yang telah dilaporkan.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Begini Bahaya Mengisi Ulang Botol Plastik, Salah Satunya Menyebabkan PCOS pada Wanita

Jika Anda memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin, dokter mungkin menyarankan agar tidak mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu.

Sekaran FDA sedang meninjau permintaan lain Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahan Johnson & Johnson’s, Janssen Biotech.

Seluruh vaksin yang disebutkan di atas tampaknya memiliki efek samping yang ringan dan dapat diobati pereda nyeri.

Dalam kasus yang langka, reaksi alergi yang parah telah masuk laporan. Tetapi dalam semua kasus itu, orang-orang terdampak berhasil diobati.

Jika FDA menemukan bahwa vaksin Johnson & Johnson aman dan cukup efektif untuk didistribusikan, yang akan secara drastis meningkatkan stok vaksin dosis di tiap negara.

Baca Juga: Waspadai Memutar Punggung Hingga Berbunyai ‘Krek’ Karena dapat Menyebabkan Gangguan Ini hingga Komplikasi

“Kami sudah tidak sabar untuk menyediakan vaksin itu sehingga suplai vaksin kami dpat tumbuh dan sesuai dengan permintaan,” kata DR. David Hirscherk, seorang spesialis penyakit menular di Northwell Health di Manhasset, New York.

Vaksin yang aman memiliki efek samping ringan

Sebelum EUA menerbitkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Covid-19, FDA meninjau data yang tersedia dari uji klinis yang sedang berlangsung.

Pfizer-BioNTech menyerahkan data bagi orang-orang yang berusia 16 tahun ke atas, sementara Moderna menyerahkan temuan untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas.

Efek samping yang paling umum dilaporkan setelah vaksinasi adalah rasa sakit di tempak injeksi.

Beberapa penerimaan vaksin jug mengalami gejala mirip flu yang berumur pendek, seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri tubuh, menggigil, dan demam.

Gelenjar getah bening juga telah dilaporkan. Ini bisa tampak seperti menjolan di ketiak, yang mencemaskan beberapa wanita yang mengira itu mungkin tanda kanker payudara.

Baca Juga: Musik Video KPOP Ini Sangat Populer tapi Ternyata Dilarang dari Jaringan Penyiaran, Kenapa ya?

Data percobaan menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech 95 persen efektif untuk mencegah Covid-19, sedangkan dua dosis vaksin Moderna adalah 94 persen efektif.

Uji coba juga menemukan bahwa kedua vaksin tersebut aman dan umumnya ditoleransi.

“Efek samping kedua vaksin ini sangat menguntungkan,” Dr. Miriam Smith, kepala dari peneliti penyakit menular di Long Island Jewish Forest Hills di Queens, New York.

Alergi Anafilaksis merupakan reaksi yang langka dan dapat diobati

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah dan bisa dihasilkan dari vaksinasi. Ini bisa menjadi ancaman hidup ketika tidak diobati.

Sejak EUA menerbitkan Pfizer-BioNTech dan Moderna, pemerintah federal terus mengumpulkan informasi tentang efek samping. Termasuk kasus langka anafilkasis.

Tingkat efek samping yang dilaporkan dari anafilaksis menyusul vaksinasi dengan Pfizer-BioNTech Covid-19 adalah 4,7 juta kasus, sementara tingkat yang dilaporkan untuk vaksin Moderna adalah 2,5 juta kasus.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Bekas Keluarga Terbaru Akhir Bulan Februari, Toyota Rush 2021 Turun hingga Rp44 Juta

Tidak ada kematian yan tercatat dari anafilkasis ini.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler