Pelaksanaan Haji 2021, Menteri Agama: Pemerintah Arab Belum Memutuskan Dibuka Atau Tidak

6 Maret 2021, 10:30 WIB
Pelaksanaan Haji 2021, Menteri Agama: Pemerintah Arab Belum Memutuskan Dibuka Atau Tidak /Aliefia Rizky///pixabay//user:adliwahid

KABAR BESUKI - Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama mengatakan pelaksanaan haji pada 2021 masih menunggu keputusan dari pemerintah Saudi.

"Pemerintah Saudi belum memutuskan apakah haji tahun ini dibuka atau tidak," tutur Yaqut.

Dia mengatakan, jika ada keputusan dari pemerintah Saudi, pemerintah akan segera melakukan persiapan teknis. Saat ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario.

Baca Juga: Terpuruk Selama Pandemi, Insan Film Indonesia Tulis Surat untuk Jokowi, Rindu Kehadiran Biokop

"Tapi tentunya skenario ini hanya bisa berjalan jika ada keputusan haji dari pemerintah Arab Saudi apakah dibuka atau tidak. Salah satu skenarionya adalah pembatasan ini," kata  Yaqut.

Dia juga memperkirakan saat terjadi pandemi COVID-19, ibadah haji tidak akan terlaksana secara normal, termasuk selama perjalanan ke Arab Saudi.

"Ibarat menjaga jarak di pesawat, maka aula yang biasanya diisi delapan orang itu hanya dipakai empat orang. Sinyal yang kami dapat adalah ada pembatasan jamaah, tidak seperti jam biasa," kata  Yaqut.

Yaqut Cholil Qoumas juga membeberkan bahwa dia memiliki tenggat waktu hingga Maret 2021 kepada pemerintah Saudi untuk memberikan kepastian pelaksanaan haji 1442 Hijriah / 2021.

Baca Juga: Kabar Baik! Rendika Akan Segera Bergabung Kembali dengan Madura United

Yaqut mengatakan Kementerian Agama hampir seminggu sekali berkoordinasi dengan pemerintah Saudi terkait kejelasan pelaksanaan haji.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Sejauh ini, dia belum membahas soal kuota yang akan diberikan Saudi kepada Indonesia tahun ini.

Namun, pihaknya sempat membahas bahwa pelaksanaan haji ini tidak hanya bisa dikelola oleh pemerintah, tetapi harus ada kerja sama dengan pihak swasta.

Belum lagi soal penyelenggaraan umrah yang biasanya diselenggarakan sepanjang tahun.

Sementara itu, terkait jemaah lansia, pihaknya belum bisa memastikan apakah mereka bisa mengikuti ibadah haji.

“Kami belum yakin, semoga bisa, tapi belum tahu. Itu kebijakan pemerintah Saudi. Kami tamu, kami ikuti peraturan pemerintah di sana,” kata  Yaqut.

Tentunya tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan haji dan umroh saat ini semakin sulit.

Yaqut mengakui, Indonesia belum memiliki pengalaman untuk memberangkatkan jamaah haji di tengah pandemi.

Dia juga mengatakan sangat membantu Indonesia untuk terus berkarya lebih baik lagi karena tantangan pandemi yang semakin sulit.

Yang tidak kalah pentingnya, Yaqut juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama berencana memprioritaskan vaksinasi bagi calon jemaah haji apabila terdapat kepastian dari pihak Saudi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler