Kloning Satwa untuk Pelestarian, Inilah 9 Hewan Mamalia yang Berhasil Dikloning dalam Dua Dekade Terakhir

6 Maret 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi kambing /Pixabay/ ArtisticOperations

KABAR BESUKI - Kloning bukanlah hal baru di dunia sains dalam dua dekade terakhir ini. Kloning dianggap sebagai salah satu solusi untuk  melestarikan hewan-hewan yang terancam punah.

Bagi sebagian orang, orang masih dianggap tabu karena menciptakan kehidupan yang asal mulanya dari laboratorium.

Hewan hasil kloning pertama di dunia adalah Dolly, domba yang dikloning oleh Roslin Institute di Universitas Edinburgh, Skotlandia. Dolly lahir pada Juli 1996 dan baru diumumkan ke publik satu tahun setelahnya.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Sejumlah Pasangan Memilih untuk ‘Pisah Rumah’, Nomor 3 Salah Satunya

Keberhasilan proyek kloning ini membuka peluang baru bagi para ahli konservasionis yang berusaha mengembangbikkan dan melestarikan hewan yang terancam punah.

Dilansir dari Live Science, berikut adalah 9 mamalia yang berhasil di kloning semenjak kelahiran Dolly di tahun 1996.

1. Babi

Di tahun 2000, PPL Therapeutics, perusahaan yang bekerja sama dengan Roslin Institute mengamankan keberhasilan pengkloningan lime babi betina dari sel babi dewasa. Babi-babi ini diberi nama Millie, Christa, Carrel, Dotcom, dan Alexis.

2. Kucing

Seekor kucing berhasil di kloning pada 22 Desember 2001, melalui induk pengganti. Proyek ini dikerjakan oleh peneliti di texas A&M University dan diumumkan pada tahun 2002.

Kucing ini diberi nama CC (carbon copy) yang dapat hidup lama dan memiliki anak beberapa tahun setelahnya.

3. Rusa

Peneliti asal Texas A&M juga berhasil mengkloning rusa berekor putih yang diberi nama Dewey pada tahun 2003. Dewey di kloning menggunakan sel kulit milik rusa ekor putih yang sudah mati. 

4. Kuda

Para ilmuwan di Italia mengkloning seekor kuda betina yang bernama Prometea pada tahun 2003. Prometea dikloning menggunakan donor dari ibu penggantinya, dan keberhasilan kloning Prometea mematahkan hipotesis tentang ibu pengganti yang tidak bisa mengandung janin yang memiliki genetik yang sama dengannya.

5. Anjing

Baca Juga: Tawarkan Pengalaman Baru, Hotel Voyager Class Akan Beroperasi di Luar Angkasa

Korea Selatan berhasil mengkloning anjing pada tahun 2005 yang diberi nama Snuppy. Snuppy kloning menggunakan sel dari anjing Afghanistan.

Snuppy juga satu-satunya penyintas setelah 1.095 embryo anjing gagal dilahirkan dari induk penggantinya. 

6. Tikus

Tahun 2008, ilmuwan Jepang berhasil mengkloning tikus menggunakan sel yang dibekukan selama empat tahun.

Meski sel yang sudah dicairkan rusak sebagian, mereka berhasil mengekstraksi DNA nya untuk menghasilkan tikus yang sehat.

Dengan penelitian ini, ilmuan berharap untuk kedepannya mereka bisa "menghidupkan kembali" hewan-hewan yang selnya sudah dibekukan untuk kepentingan pelestarian.

Baca Juga: Mengenal Support System yang Berpengaruh Bagi Kesehatan Mental, Simak Manfaatnya!

7. Kambing liar

Tahun 2009, peneliti asal Spanyol, Prancis, dan Belgia berhasil mengkloning hewan yang sudah punah, bucardo (sejenis kambing liar) dari sampel yang diawetkan pada tahun 1999.

Namun kambing liar ini mati beberapa menit setelah kelahirannya karena adanya cacat di paru-paru.

8. Serigala abu-abu

Peneliti Korea Selatan pada tahun 2005 berhasil mengkloning serigala abu-abu yang terancam punah.

Proyek ini menghasilkan dua anak serigala yaitu Snuwolf dan Snuwolffy. Snuwolf lahir pada 18 Oktober 200 dan Snuwolffy lahir 8 hari setelahnya.

9. Musang berkaki hitam

Peneliti di Amerika Serikat berhasil mengkloning musang berkaki hitam pada 10 Desember 2020. Musang ini diberi nama Elizabeth Ann yang dikloning dari sel milik musang berkaki hitam liar yang mati 30 tahun lalu.

Proyek kloning seperti ini banyak dilakukan oleh institusi lainnya, namun karena beberapa alasan seperti kecacatan dan ketidaksesuaian terhadap induk penggantinya, hewan yang dikloning biasanya tidak mampu bertahan lama.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler