KABAR BESUKI – Kisruh yang dialami oleh partai Demokrat memasuki babak baru. Dengan diangkatnya Moeldoko sebagai ketua Umum partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) membuat partai ini terpecah menjadi dua kubu.
Terlepas dari permasalahan berebut menjadi ketua umum partai Demokrat, nama Moeldoko kini tengah menjadi sorotan publik.
Dr.H. Moeldoko, S.I.P merupakan tokoh militer yang namanya sudah dikenal di kalangan masyarakat. Sebelumnya, Moeldoko mengawali jenjang pendidikan di AKABRI dan lulus pada tahun 1981. Moeldoko juga meraih penghargaan bergensi Bintang Adi makayasa.
Baca Juga: Olahraga Ketika Sakit Apakah Aman untuk Tubuh? Begini Kata Sains
Kiprahnya dalam dunia militer tidak perlu diragukan lagi, sederet jabatan komando pun telah diembannya. Jabatan pertamanya adalah sebagai Daton Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hasanuddin pada tahun 1981.
Moeldoko juga kerapkali dilibatkan dalam berbagai operasi militer. Mulai dari Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 1984, penugasan di Singapura dan Jepang pada tahun 1991, hingga Konga Garuda XIA pada tahun 1995.
Pasca reformasi bergulir, Moeldoko kian menanjak, terlebih lagi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada tahun 2008 dirinya menjabat sebagai Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD dan Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kasdam Jaya).
Sejak menjabat sebagai Panglima Militer tertinggi di Ibukota, karirnya semakin melesat dan semakin mendekati pusat kekuasaan. Selepas menjadi Pangdam III Siliwangi pada tahun 2010, dirinya menjadi Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) selama 2 tahun.
Baca Juga: Jefri Nichol Mengaku Sudah Tidak Perjaka Sejak Usia 17 Tahun, Netizen: Ancur bgd rasanya
Pada tahun 2013, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), tidak berselang lama, dirinya diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Di tahun yang sama, Moeldoko ditetapkan oleh SBY calon tunggal Panglima TNI.
Moeldoko resmi menjadi orang nomor satu di TNI dari tahun 2013-2015. Setelah 3 dekade berakhir dalam dunia militer, Moeldoko pensiun pada tahun 2016 dengan pangkat terakhir Jenderal.
Setelah pensiun dari dunia militer, kini Moeldoko terjun ke dunia politik. Pada tahun 2016, Moeldoko bergabung dengan partai Hanura dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Pada tahun 2018, Moeldoko ditunjuk oleh Presiden Joo Widodo sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) hingga periode kedua Presiden Jokowi, Moeldoko masih dipercaya mengisi posisi tersebut hingga saat ini.
Baca Juga: Bersama PWI Pusat, PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan untuk Perkuat Kualitas Jurnalisme
Menurut data LHKPN kekayaan dilaporkannya, total kekayaan Moeldoko mencapai Rp.46,1 Miliar yang terdiri dari tanah, bangunan, alat transportasi, hingga kas. Dari keseluruhan harta miliknya, aset yang paling banyak adalah tanah dan bangunan.
Moeldoko memiliki 11 bidang tanah yang tersebar di berbagai wilayah. Dari keseluruhan bidang tanah yang dimiliki, totalnya mencapai Rp.33,4 Miliar.
Menurut data LHKPN, Moeldoko memili mobil berjenis Toyota Camry 2,5L Hybrid keluaran tahun 2012. Mobil ini dibandrol dengan harga Rp.800 Juta.
Tidak hanya itu saja, untuk menunjang penampilannya, Moeldoko juga memiliki beberapa koleksi jam mahaldari beberapa brand ternama, diantaranya IWC watch chronograph top gun Miramar seharga Rp.166 Juta, audemars piguet royal oak offshore jarno trulli seharga Rp.361 Juta, dan jam tangan berlapis emas jenis Auderams [iguet millenarys seharga Rp.2,6 Miliar.
Moeldoko juga mendirikan sebuah yayasan sosial yang focus pada pendidikan anak yatim bernama M Foundation.***