Banjir Bandang di NTT dan NTB Dampak dari Siklon Tropis Seroja, BMKG: Antisipasi Perubahan Iklim Global

6 April 2021, 08:57 WIB
Foto: Prediksi siklon tropis seroja /Rianti S// Twitter: @infoBMKG

KABAR BESUKI - Banjir bandang dan tanah longsor telah melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat pada Minggu 4 April 2021 dini hari. Peristiwa itu diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah-wilayah tersebut.

Curah hujan tinggi ini merupakan dampak dari adanya siklon tropis seroja yang diperkirakan masih akan terjadi hingga Selasa 6 April, seperti dilansir Kabar Besuki dari Antara

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menekankan jika bahaya perubahan iklim itu nyata dan sudah dirasakan dari adanya siklon tropis seroja yang menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di NTT dan NTB.

Baca Juga: Ingin Makan di Restoran Bersama Teman Setelah Vaksinasi? Baca Dulu Penjelasan Para Ahli Sebelum Melakukannya

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan, Beberapa Hal Baik Ini Hanya Akan Terjadi Saat Anda Berusia 40 Tahun ke Atas

"Perubahan iklim global itu memang nyata, ditandai semakin meningkatnya suhu baik di udara maupun di muka air laut," kata Dwikorita dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin 5 April 2021.

Ia juga mengatakan jika fenomena ini seharusnya jarang terjadi wilayah tropis seperti Indonesia.

"Hal ini menunjukkan memang dampak perubahan iklim global harus benar-benar segera kita antisipasi," jelasnya.

Fenomena ini seharusnya jarang terjadi di wilayah tropis, namun dalam satu dekade terakhir peristiwa siklon tropis makin sering terjadi. Bahkan di tahun 2017 bisa terjadi dua siklon tropis dalam sepekan.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada bibit siklon tropis pada 2 April lalu. 

Faktor yang dapat mengakibatkan fenomena ini terjadi adalah karena meningkatnya suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia yang mencapai lebih dari 26.5 hingga 29 derajat celcius atau melebihi rata-rata.

"Ada kenaikan dua derajat celcius itu sudah sangat signifikan untuk kondisi cuaca," kata kepala BMKG.

Selain itu, suhu udara di lapisan atmosfer menengah pada 500 milibar juga mengalami peningkatan suhu sebanyak tujuh derajat celcius yang mengakibatkan lapisan tersebut semakin menghangat.

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan, Beberapa Hal Baik Ini Hanya Akan Terjadi Saat Anda Berusia 40 Tahun ke Atas

Baca Juga: Ini 5 Rahasia Orang Jepang Lebih Suka Duduk di Lantai Saat Makan, Salah Satunya Memperpanjang Umur

Naiknya suhu muka air laut dan suhu udara di lapisan atmosfer menyebabkan peningkatan kelembapan udara dan mengakibatkan naiknya tekanan udara.

"Akibatnya terjadi aliran angin karena sifatnya siklonik, artinya ada pusat yang dikelilingi oleh suhu udara yang lebih dingin maka terjadilah aliran massa udara yang sifatnya siklonik," jelas Dwikorita.

Siklon tropis memberikan dampak potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai kilat.petir serta angin kencang, dan juga berdampak pada gelombang laut yang tinggi.

Dwikorita menyampaikan jika siklon tropis ini mulai melemah dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler