Punya 1000 Lebih Ekor Sapi, Balai Pembibitan Ternak Unggul Layak Jadi 'Icon' Wisata Baru di Tanah Minang

17 April 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi Sapi /NET/

KABAR BESUKI - Mempunyai sejarah panjang sebagai warisan Belanda, dengan luas hampir 280 hektar (ha) dan memiliki populasi lebih dari 1300 ekor sapi, Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Hijauan Pakan Ternak (HPT) di Kabupaten Payakumbuh layak menjadi “icon” wisata baru di ranah minang. 

Bagaimana tidak, keindahan rumput hijau, bersatu dengan langit biru yang luas, ditemani sensasi udara nan sejuk ala kaki Gunung Sago, membawa para pengujung BPTU - HPT Padang Mengatas seakan berada di tengah Padang Savana - New Zealand.
 
Dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementarian Pertanian, Kepala BPTU-HPT Padang Mengatas, Gigih Tri Pambudi, menyebut selama di Balai yang berada dibawah naungan Kementerian Pertanian ini, pengunjung akan mendapat sensasi wisata edukasi di bidang peternakan yang sangat luar biasa.
 
Baca Juga: Memiliki Peranan Penting dalam Perekonomian Indonesia, UMKM Menggeliat Ekonomi Nasional Bangkit
 
Baca Juga: Gempa Tektonik 5,5 Guncang Aceh, BMKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang dan Hindari Bangunan yang Retak
 
Baca Juga: Satu Penelitian Menemukan: Hormon Stres dapat Memperburuk Alergi, Simak Ulasannya
 
“Orang bilang disini seperti di New Zealand jadi kami sebut disini dengan bukit New Zealand, banyak pengunjung yang datang mulai dari anak - anak SD hingga Mahasiswa, dan sampai saat ini masih gratis, kedepan kami harapkan Balai ini bisa ditetapkan sebagai salah satu tempat edu wisata  di Payakumbu” ungkapnya. 
 
Sempat menjadi pusat pembelajaran peternakan dari negara tetangga dan pusat pembibitan terbesar di Asia Tenggara.
 
Gigih menyebut tugas dan fungsi utama Balai ini adalah mendukung peningkatan populasi dan produktivitas daging sapi nasional dengan menghasilkan bibit yang berkualitas.
 
“Tidak hanya menghasilkan bibit yang berkualitas, kedepan, BPTU-HPT ini diharapkan bisa menjadi wisata edukasi yang sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, yakni harus maju, mandiri dan modern, tentu dengan sentuhan teknologi didalamnya” ungkap Gigih. 
 
Lebih lanjut Ia mengatakan teknologi akan meningkatkan kinerja BPTU - HPT dalam mendukung pemenuhan daging nasional. 
 
Sedangkan untuk jenis sapi yang dikembangkan di Balai tersebut, ia menyebut sapi simmental dan limousin merupakan jenis sapi yang banyak dikembangkan di Balai ini.  
 
Baca Juga: Ramadhan Di Luar Negeri: Shalat Tarawih Di Malaysia Tetap Berlangsung dengan Pakai Masker dan Berjarak
 
Baca Juga: Kunci Rumah Anda! Awas Modus Bahaya Penggerebekan Oknum Polisi, Alih-alih Geledah Kasus Narkoba
 
Baca Juga: Zodiak Sagitarius: Berjiwa Petualang Sejati, Simak Kepribadian Unik dari Zodiak Pemanah Ini
 
“Selain sapi limousin dan simmental, disini juga ada sapi lokal yakni sapi pesisir asli tanah minang” bebernya.
 
Seperti yang diketahui, Sumatera Barat selama ini dikenal sebagai wilayah yang memiliki pantai dan pulau kecil yang menawan dari ujung selatan hingga utara, termasuk ombak kelas dunia di Kepulauan Mentawai, Keberadaan BPTU- HPT ini seakan melengkapi pengalaman berwisata di Sumatera Barat yang juga dikenal sebagai surganya para wisatawan.
 
Memiliki potensi untuk berkembang sebagai eduwisata terkemuka, Gigih menghimbau kepada para pengunjung BPTU - HPT agar senantiasa menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada selama berada di kawasan ini. Hal ini wajib dilakukan agar kualitas dan kesehatan hewan ternak tetap terjaga.
 
Baca Juga: Zodiak Scorpio: Pemecah Misteri Emosional yang Handal, Berikut Ulasan Terkait Sosok Scorpio
 
“Kepada para pengunjung, kami himbau agar menjaga kebersihan selama dilokasi serta menjaga fasilitas yang tersedia, ini penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hewan ternak yang ada disini” tutup Gigih.***
Editor: Yayang Hardita

Sumber: pertanian.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler