KABAR BESUKI - Penelitian baru menemukan bahwa hormon stres dapat menggandakan sel-sel yang memicu alergi hidung.
Ini menggemakan temuan studi sebelumnya yang mengungkap hubungan antara stres dan gejala alergi.
Meskipun mengurangi stres dapat membantu memperbaiki gejala, ini bukan pengganti obat dan perawatan alergi lainnya, kata para ahli. Dilansir Kabar Besuki dari Very Well Mind.
Baca Juga: Kunci Rumah Anda! Awas Modus Bahaya Penggerebekan Oknum Polisi, Alih-alih Geledah Kasus Narkoba
Baca Juga: Zodiak Sagitarius: Berjiwa Petualang Sejati, Simak Kepribadian Unik dari Zodiak Pemanah Ini
Menemukan cara untuk mengurangi stres dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan fisik dan mental bagi semua orang, tetapi mungkin juga memberikan keuntungan tambahan bagi 60 juta orang di AS yang berurusan dengan alergi musiman.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences menemukan bahwa kehadiran hormon stres dapat memperburuk alergi hidung.
Dalam sebuah penelitian, tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan di Osaka, Jepang, melakukan serangkaian eksperimen untuk mengeksplorasi hubungan antara peningkatan reaksi alergi dan hormon stres pelepas kortikotropin (CRH).