Cara Deteksi Gejala Awal Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Waspada untuk Ibu Hamil

- 22 September 2022, 18:00 WIB
Cara Deteksi Gejala Awal Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Cara Deteksi Gejala Awal Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi /Garon Piceli/pexels.com

KABAR BESUKI - Begini cara mendeteksi gejala awal penyakit jantung bawaan pada bayi, dan hal ini yang perlu diwaspadai oleh para ibu hamil.

dr. Oktavia Lilyasari, SpJP (K), FIHA dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah menjelaskan beberapa skrining dan cara untuk mendeteksi lebih awal penyakit jantung bawaan.

Penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi bisa dideteksi dengan cara melalui skrining premarital dan konseling genetik, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA.

Baca Juga: Benarkah Paparan Sinar Matahari Bisa Turunkan Berat Badan? Simak Selengkapnya

Oktavia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan pemeriksaan ini mencakup pencegahan beberapa kondisi faktor risiko sekaligus melibatkan promosi kesehatan baik untuk calon ibu maupun pasangannya.

"Misalnya diabetes. Kita bisa memberikan konseling bahwa ada kemungkinan bayi lahir dengan PJB atau bagaimana caranya kita mengontrol gula darah supaya kehamilan berlangsung lebih baik," ujar Ketua Panitia 31st ASMIHA itu dalam acara daring, Kamis.

Selanjutnya skrining prenatal atau saat bayi masih di dalam perut ibunya. Tetapi, pemeriksaan ini hanya dapat mendeteksi 23 persen kemungkinan PJB.

Baca Juga: 4 Perawatan Rambut Kusam yang Bisa Anda Lakukan Dirumah Lengkap dengan Cara Membuat Masker

"Mungkin saja ada beberapa PJB yang agak susah kita deteksi saat bayi masih di dalam perut ibu. Biasanya kami kerjakan dengan USG, kita lihat apakah ada malformasi dari jantung janin," kata Oktavia.

Skrining prenatal dilakukan pada periode 18-26 minggu masa kehamilan, sekitar trimester pertama tetapi dokter tetap harus melakukan evaluasi ulang pada trimester kedua.

Pada bayi yang baru lahir, dokter biasanya melakukan skrining menggunakan pulse oximeter untuk mengukur saturasi oksigen bayi. Skrining ini dinilai cukup baik karena mempunyai sensitivitas sekitar 78 persen dan spesifisitas sekitar 99,7 persen.

"Biasanya kami kerjakan pada bayi-bayi minimal 24 jam setelah lahir atau sebelum pulang," tutur Oktavia.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Merawat Rambut Kusam Agar Kembali Berkilau, Ini yang harus Anda Lakukan!

Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kelainan struktur jantung yang ditemukan sejak lahir, biasanya akibat adanya gangguan atau kegagalan pada struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: antaranews.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x