Dear Moms, Kotoran yang Dikeluarkan Bayi Mengindikasi Tentang Kesehatannya, Simak Ulasan Berikut

17 April 2021, 13:52 WIB
Ilustrasi bayi /Bayu//Pexels/Helena Lopes

KABAR BESUKI - Selama beberapa hari, minggu, dan bulan pertama kotoran bayi berubah warna dan konsistensinya.

Penyebab utama perubahan warna adalah usia bayi, pola makan dan kesehatan. Warna kotoran bayi dapat dipengaruhi oleh pemberian ASI dan susu formula juga.

Sebagai peringatan, kotoran berwarna merah atau putih mungkin menunjukkan masalah kesehatan. Berikut adalah warna berbeda dan apa yang dapat mereka tunjukkan.

Baca Juga: Punya 1000 Lebih Ekor Sapi, Balai Pembibitan Ternak Unggul Layak Jadi 'Icon' Wisata Baru di Tanah Minang

Baca Juga: Memiliki Peranan Penting dalam Perekonomian Indonesia, UMKM Menggeliat Ekonomi Nasional Bangkit

Baca Juga: Gempa Tektonik 5,5 Guncang Aceh, BMKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang dan Hindari Bangunan yang Retak

  • Warna hitam

Warna hitam baik untuk kotoran bayi yang berusia kurang dari 14 hari. Tetapi jika ini terjadi setelah itu, itu bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Seorang bayi mengeluarkan mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan, yang masih berwarna hitam.

Empedu, lendir yang ditelan saat berada di dalam rahim membuat zat ini. Mekonium tidak berbau karena steril. Warna berubah dari hitam menjadi hijau tua, menjadi kuning warnanya berangsur-angsur berubah.

Mereka tetap tidak boleh hitam setelah satu minggu lahir. Cari bantuan medis jika warna hitam berlanjut. Ini bisa mengindikasikan perdarahan gastrointestinal.

  • Warna kuning

Merupakan warna khas kotoran bayi yang sedang disusui. Kotoran mereka biasanya berwarna kuning tua dan mengandung bintik-bintik kecil.

Flek ini terdiri dari ASI dan sama sekali tidak berbahaya. Bayi yang disusui kotorannya sering dikategorikan sebagai bayi yang kumuh.

Baca Juga: Satu Penelitian Menemukan: Hormon Stres dapat Memperburuk Alergi, Simak Ulasannya

  • Berwarna coklat atau oranye

Warna kotoran ini umum untuk diare pada bayi yang diberi susu formula. Saat bayi meminum susu formula, kotorannya berwarna coklat muda atau oranye. Kotorannya sedikit lebih gelap dan lebih keras dari kotoran bayi yang disusui.

  • Warna hijau

Kotoran bayi berwarna hijau juga sering terjadi pada bayi dan dapat disebabkan oleh berikut ini. Sakit perut, demam, alergi makanan atau keengganan terhadap antibiotik pada bayi.

Perawatan ibu menyusui untuk penyakit kuning, pencernaan yang buruk dapat menyebabkan kotoran hijau pada bayi.

Kotoran hijau bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan jika bayi bertambah berat dan terlihat bahagia.

  • Warna merah

Kotoran warna merah bukanlah pertanda sehat. Kotoran berwarna merah bisa berarti ada darah di dalam kotorannya.

Baca Juga: Ramadhan Di Luar Negeri: Shalat Tarawih Di Malaysia Tetap Berlangsung dengan Pakai Masker dan Berjarak

Baca Juga: Kunci Rumah Anda! Awas Modus Bahaya Penggerebekan Oknum Polisi, Alih-alih Geledah Kasus Narkoba

Baca Juga: Zodiak Sagitarius: Berjiwa Petualang Sejati, Simak Kepribadian Unik dari Zodiak Pemanah Ini

Hal tersebut dapat menandakan bahwa bayi tersebut memiliki kondisi kesehatan atau mengalami pembengkakan darah.

Pendarahan dari pantat bayi adalah sumber lain dari kotoran merah.

  • Kotoran putih

Kotoran berwarna putih bukanlah indikasi yang baik. Kotoran putih jarang terjadi dan dapat mengindikasikan masalah hati.

Penyakit kuning umum terjadi pada bayi baru lahir dan hilang dalam beberapa hari pertama kehidupan mereka.

Jika bayi Anda mengidap penyakit kuning bahkan setelah 14 hari lahir dan kotorannya pucat atau putih, itu bisa mengindikasikan penyakit hati. Kencing kuning adalah tanda peringatan lain untuk penyakit kuning.

Warna kotoran bayi berubah seiring pertumbuhannya. Perubahan warna bisa jadi karena anak mulai makan makanan padat atau ada makanan yang tidak tercerna di dalam tinja.

Baca Juga: Zodiak Scorpio: Pemecah Misteri Emosional yang Handal, Berikut Ulasan Terkait Sosok Scorpio

Jika anak memiliki kotoran yang pucat atau putih, kadar bilirubin bayi harus diperiksa. Banyaknya lendir di tinja juga bisa menandakan adanya infeksi. Setiap warna selain kuning jika tetap apa adanya selama lebih dari satu atau dua hari harus dilaporkan ke dokter.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Time of India

Tags

Terkini

Terpopuler