Proses Produksi Vaksin Merah Putih Dipercepat, BPOM Beri Dukungan dan Pendampingan dalam Setiap Tahapan

18 April 2021, 21:05 WIB
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam Lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih /Gisela R/Instagram/bpom_ri

KABAR BESUKI – Sehubungan dengan proses rencana produksi Vaksin Merah Putih, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito memastikan pihaknya terus mendukung percepatan proses penelitian hingga proses produksi vaksin Merah Putih.

Penny mengatakan bahwa saat ini proses penelitian yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sudah sesuai dengan tools pengembangan vaksin yang disyaratkan BPOM.

"Kami sudah menerbitkan tools pengembangan vaksin di lembaga riset dan kami menyambut baik bahwa progres sudah berjalan dan tentu kita harus bersabar," ujar Penny dalam keterangannya, dikutip Kabar Besuki dari laman PMJ News pada 18 April 2021.

Baca Juga: Para Peneliti dari LIPI Temukan 8 Spesies Baru Tumbuhan Unik di Hutan Belantara Indonesia

Baca Juga: Klaim Jadi Nabi ke-26, Netizen Kompak Tagar 'Tangkap Jozeph Paul Zhang', Nama Yahya Waloni Ikut Terseret

Baca Juga: Diduga Pesta Sabu Oknum Kades Ditangkap, Ketua Askab Banyuwangi Sampaikan Keprihatinannya

Ia juga memberikan penjelasan bahwa BPOM telah memberikan segala upaya untuk pendampingan, relaksasi, juga break through, segala inovasi dalam setiap tahapannya.

Selama ini, BPOM juga menjaga aspek mutu, keamanan, dan khasiat menjadi aspek prioritas untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Pemerintah mempunyai komitmen tinggi untuk bekerja sama dengan semua pihak, baik Lembaga penelitian, universitas, produsen vaksin seperti Bio Farma dan Lembaga terkait tanpa ada sekat-sekat.

"Kita all out membantu sehingga vaksin Merah Putih ini bisa secepatnya sesuai timeline yang ada atau akan dipercepat, kita lihat nanti progresnya untuk bisa terwujud setiap tahapannya,” tuturnya.

Hingga saat ini BPOM memperkirakan vaksin Merah Putih yang diproduksi Bio Farma sudah bisa menyelesaikan uji klinis pada semester I-2022 dan proses produksi sudah bisa dilakukan pada semester I-2022.

Sedangkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga Bersama Biotis saat ini sudah masuk tahap preklinik dan diharapkan sudah masuk uji klinis pada kuartal IV-2021.

"Harapannya awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi secara massal. Saat ini BPOM sedang melakukan pendampingan terhadap Biotis,” tukasnya.

Baca Juga: Menurut Penelitian: Pekerjaan Ternyata Bisa Jadi Penyebab Kenaikan Berat Badan

Baca Juga: Awas! Terlalu Sering Konsumsi Makanan Pedas Bisa Turunkan Daya Ingat

Sebelumnya pihak BPOM mengatakan bahwa vaksin Nusantara belum bisa lanjut ke tahap uji klinis selanjutnya karena beberapa syarat belum terpenuhi, di antaranya Cara Uji Klinik yang Baik (Good Clinical Practical), Proof of Concept, Good Laboratory Practice, dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (Good Manufacturing Practice).

Penny menuturkan pihaknya mendukung berbagai pengembangan vaksin asalkan memenuhi kaidah ilmiah untuk menjamin vaksin aman, berkhasiat, dan bermutu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: PMJNews

Tags

Terkini

Terpopuler