Menurut Studi: Usia Wanita Saat Pertama Kali Menstruasi Pengaruh Terhadap Kesehatan dan Panjangnya Umur

21 April 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi wanita yang mengalami menstruasi /Rianti S/pexels.com/ Polina Zimmerman

KABAR BESUKI - Setiap wanita pasti akan mengalami masa menstruasi setiap bulannya secara teratur. Wanita pertama kali mengalami menstruasi ketika mereka masih di usia sangat muda.

Namun, banyak yang tidak menyadari jika usia Anda ketika pertama kali mengalami menstruasi ternyata berdampak pada kesehatan Anda di masa depan.

Menurut sebuah studi oleh para peneliti di University of California, San Diego, wanita yang lebih lama atau terlambat mengalami menstruasi pertama mungkin berpotensi hidup jauh lebih lama dibandingkan yang menstruasi lebih awal, seperti dilansir dari Women’s Health Magazine.

Penelitian ini dilakukan dengan memantau lbih dari 16.000 data wanita pasca-menopause yang dikumpulkan oleh Women's Health Initiative.

Baca Juga: Jangan Malas! Mandi Pagi Hari Ternyata Miliki Manfaat Bagi Tubuh, Termasuk Dapat Tingkatkan Energi

Para peneliti menemukan jika usia pada saat haid pertama dan usia ketika menopause berpengaruh terhadap kesehatan dan waktu hidup atau umur panjang secara keseluruhan.

Hasilnya, perempuan yang yang mulai menstruasi pada usia lebih tua cenderung tidak memiliki masalah kesehatan tertentu seperti jantung koroner.

Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama pada 12 tahun ke atas, serta menopause setelah berusia 50 tahun keatas cenderung hidup jauh lebih lama.

Mereka juga mengatakan jika wanita yang sistem reproduksinya aktif (belum menopause) selama lebih dari 40 tahun maka akan memiliki peluang hidup hingga usia 90 tahun.

Selain itu, wanita yang menstruasi lebih lambat juga cenderung terkena diabetes dan tidak memiliki kebiasaan merokok.

Baca Juga: Mengejutkan! Hanya dengan Sekaleng Bir, Anda Bisa Membuat 5 Resep Makanan Ini

Peneliti juga menambahkan jika wanita yang merokok kemungkinan akan menopause lebih awal dari wanita yang menjauhi rokok. 

Itu karena merokok dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan juga merusak sistem reproduksi atau ovarium pada wanita.

Pemimpin penelitian ini, Aladdin Shadyab mengatakan studi ini ia lakukan karena terinspirasi oleh kakeknya yang bertahan hidup hingga lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: Sule dan Natalie Akan Bercerai Karena Orang Ketiga: Aku Gak Kuat Mami, Hetty: Kamu Keluar dari Rumah Itu

Ia ingin mengetahui faktor-faktor tertentu yang dapat membuat wanita hidup jauh lebih lama, dengan begitu setiap orang bisa berspekulasi apa-apa saja yang harus dihindari.

Yang penting adalah menghindari merokok, makan-makan sehat dan bergizi seperti buah dan sayuran serta makanan berserat tinggi, dan juga selalu rajin berolahraga.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Women's Health

Tags

Terkini

Terpopuler