Sebuah Penelitian Mengungkap, Kucing dapat Tertular Virus COVID-19 dari Manusia

25 April 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi - Kucing /Pexels/Inge/

KABAR BESUKI – Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan sebanyak dua kasus penularan virus Sars-Cov-2 dari manusia ke kucing.

Para peneliti yang berasal dari Universitas Glasgow tersebut menemukan kasus penularan itu sebagai bagian dari program pengulasan populasi kucing di Inggris.

Diduga dua kucing yang terindikasi terinfeksi COVID-19 itu berasal dari pemilik yang berbeda, tempat tinggal yang berbeda, hingga ras yang berbeda. Hal yang dialami keduanya adalah kesulitas bernafas dari tingkat menegah hingga berat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 April 2021: Scorpio, Coba Bicara dari Hati ke Hati dengan Pasangan

Sementaraitu para peneliti dari Universitas Glasgow mempercayai bahwa kedua kucing itu terinfeksi oleh pemiliknya yang memiliki gejala COVID-19 sebelum kucing-kucing itu mengalami masalah pada kesehatannya.

Penelitian yang dilakukan itu pun juga dipublikasikan di jurnal ‘Veterinary Record’.

Dalam penelitian tersebut menunjukan tidak ada bukti penularan COVID-19 dari hewan peliharaan ke manusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra 26 April 2021: Libra, Jangan Biarkan Orang Lain Memanipulasi Anda

Namun berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, hewan peliharaan dapat menjadi reservoir virus yang memungkinkan terjadinya penyebaran COVID-19.

Oleh karena itu penting untuk meningkatkan pemahaman terkait hewan peliharaan memiliki peran dalam menginfeksi manusia terkait penyakit asal Wuhan itu.

“Saat ini transmisi dari hewan ke manusia memiliki peluang yang relatif kecil dibanding peluang penularan manusia ke manusia di area publik yang masih tinggi. Meski demikian, dengan kasus penularan antarmanusia semakin berkurang, kemungkinan penyebaran lewat hewan menjadi meningkat. Itu sebabnya penting mengetahui sumber potensial COVID-19 untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat,” kata peneliti dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow Profesor Margaret Hosie, dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 25 April 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo 26 April 2021: Jangan Banyak Overthinking, Siap-Siap Pasangan Akan Lebih Perhatian

Margaret juga menjelaskan bahwa saat ini masyarakat harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bahwa ada peluang hewan memiliki andil dalam penyebaran COVID-19.

Penelitian ini diketahui bermitra dengan Layanan Diagnostik Hewan (VDS) dari fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Glasgow.

Kucing pertama yang menjadi sampel penelitian ini adalah anak kucing betina berusia empat bulan dengan ras ragdoll. Dari kucing pertama ini didapatkan fakta pada akhir Maret 2020 pemilik kucing pertama mengalami gejala COVID-19 namun mereka tidak melakukan pemeriksaan.

Kucing ditemukan mengalami kesulitan bernafas pada April 2020, sampel pemeriksaan paru menunjukkan kerusakan yang sesuai dengan pneumonia virus dan ada bukti infeksi Sars-CoV-2.

Selanjutnya untuk kucing kedua merupakan kucing betina dewasa berusia enam tahun dengan ras siam, Kucing itu tinggal bersama pemilik yang dipastikan pernah positif COVID-19.

Baca Juga: Mensos Risma Akan Datangkan Psikolog untuk Para Keluarga Korban KRI Nanggala-402

Sama seperti kucing pertama, kucing kedua ini pun mengalami gangguan pernafasan namun dengan tingkatan yang ringan dan dapat disembuhkan. Rupanya dari hasil swab yang dilakukan VDS didapatkan hasil bahwa kucing itu terinfeksi COVID-19.

Penelitian yang dilakukan dilakukan dalam rentang waktu Maret- Juli 2020. Hingga tahap akhir, penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan adanya dua kasus itu karena frekuensi penularan COVID-19 dari manusia ke hewan cenderung diremehkan, serta pengetesan pada hewan itu terbatas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler