KABAR BESUKI - Kematian anak seorang tukang ojek atau tukang ojek yang viral beberapa waktu lalu kini mulai terungkap.
Wanita yang menggunakan jasa ojol untuk mengantarkan sate sianida kepada target pria yang dia bidik ternyata tidak sesuai dengan target yang dia tuju.
Hal tersebut terjadi, ketika driver ojol diminta mengantarkan makanan ke alamat yang diminta, setelah sampai pemilik rumah enggan menerima paket makanan yang sudah diantar.
Sopir ojol itu memutuskan untuk memberi makan anaknya berupa sate. Tak lama setelah makan, anak itu diracuni sate yang kemudian ditemukan ada taburan sianida.
Baca Juga: Perlu Tahu, Asam Urat Anda akan Turun dan Berkurang Apabila Mengonsumsi 6 Makanan Ini!
Polisi berhasil menangkap seorang wanita misterius yang mengirimkan sate beracun dan membunuh putra seorang tukang ojek online (ojol) di Bantul, DI Yogyakarta.
Penyerang bernama Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika (Inisial NA) nekat mengirimkan sate yang mengandung racun sianida dengan berbekal rasa sakit hati.
Dari proses kejadian yang timbul karena anak pengemudi ojol terbunuh, pihak kepolisian di Bantul langsung mencari pelaku yang mengirimkan sate tersebut kepada pengemudi ojol tersebut. Dari pengejaran tersebut, polisi berhasil menangkap Nani Apriliani Nurjaman.
Setelah ditangkap, NA mengungkapkan bahwa ia mencampurkan sianida ke dalam sate yang dikirimkan kepada seorang pria yang dikirim melalui ojol. Racun itu dibeli dari belanja dan penjualan online atau aplikasi e-commerce.
Foto pribadi yang diyakini milik penyerang yang mengirim sate ayam beracun bernama NA yang membunuh putra pengemudi jool itu telah tersebar luas di kancah media sosial.
Salah satu pengguna internet yang mengunggah potret tersebut adalah akun media sosial Instagram @Manaberita.
Dalam caption postingannya, akun tersebut menjelaskan sejumlah informasi terkait insiden yang menewaskan seorang anak laki-laki.
NA sendiri mengaku sudah lama membeli sianida secara online, hingga akhirnya memutuskan untuk meracuni pria yang membatalkan pernikahannya. Tetapi untuk mengatakan bahwa target meleset dan mengenai orang lain.
Kasus pengiriman takjil maut bermula saat NA merasa kesal karena Tomi. lalu dia curhat pada salah satu rekannya yang mana orang itu juga sangat cinta NA.
Anjuran lain bagi pria tersebut yang juga suka pada NA adalah agar korbannya muntah-muntah dan diare.
Namun sayangnya rencana pengiriman ojol tanpa aplikasi ternyata kurang tepat sasaran.
Keluarga Tomi tidak mau menerimanya karena tidak mengetahuinya, sehingga makanan tersebut oleh si ojol dibawa pulang untuk makan bersama keluarganya sampai Naba Faiz Prasetyo, anak ojol tersebut meninggal dunia.***