[Cek Fakta] 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Gugur, Tidak Ada Karangan Bunga ‘Munarman Belum Jelas Dikarangin’

5 Mei 2021, 20:08 WIB
Ilustrasi kapal selam KRI Nanggala-402. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

KABAR BESUKI – Sebuah unggahan beredar di jejaring media dengan narasi yang menyebutkan bahwa sampai saat ini tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada 53 prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur dalam operasi latihan penembakan torpedo yang terjadi di perairan utara Pulau Bali tersebut.

Pada narasi tersebut kemudian membandingkan dengan banyaknya karangan terhadap kasus penangkapan Munarman, tersangka kasus terorisme yang ditangkap April lalu.

Pernyataan tersebut diunggah oleh akun facebook Hai Day yang dibagikan di grup ‘Laskar Muda Indonesia’.

Baca Juga: Warga Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Gantung Diri di Pohon Kelengkeng, Ini Kronologinya

Foto konten yang menyesatkan masyarakat terkait KRI Nanggala-402 dan Munarman laman turnbackhoax

Berikut ini dari narasi tersebut:

“Sadarlah bro…? 53 Anak bangsa gugur, tidak ada karangan bunga. Penangkapan Munarman yang kasusnya belum jelas, dikarangin. Anehkan…! Akal sehatmu pasti paham.”

Namun, benarkah dari pernyataan tersebut? Simak ulasannya.

Penjelasan:

Dilansir Kabar Besuki dari laman TurnBackHoax, setelah melakukan penelusuran, narasi yang menyebutkan bahwa tidak ada satupun karangan bunga yang diberikan kepada keluarga korban, adalah narasi yang salah.

Menurut Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) mendapat banyak kiriman bunga dari warga Kota Makassar sebagai ucapan duka gugurnya 53 patriot bangsa, awak KRI Nanggala-402 tersebut. Karangan bunga tersebut masih berasal dari elemen masyarakat Makassar.

Baca Juga: [Cek Fakta] Munarman Duduk di Becak, Hebohkan Dunia Maya

Tidak hanya itu, diketahui  bahwa seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pejabat negara, pejabat militer, pejabat sipil, swasta, tokoh agama, termasuk elemen-elemen lintas sektoral bahkan bangsa-bangsa di seluruh dunia turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang dialami bangsa Indonesia. Hal itu juga tampak melalui karangan bunga yang dikirimkan.

Dukungan kepada keluarga korban KRI Nanggala-402 pun tidak hanya diberikan dalam bentuk ungkapan belasungkawa. Pemerintah, instansi lain, dan perusahaan, turut berkontribusi dalam memberikan bantuan finansial dan pendidikan kepada keluarga korban.

Pemerintah melalui beberapa pos kementerian memberikan bantuan seperti konseling dan jaminan pendidikan ataupun beasiswa kepada anak korban KRI Nanggala-402 sampai jenjang strata 1 (S1).

Baca Juga: Alami Gangguan Pernapasan, Delapan Singa di Kebun Binatang India Positif Covid-19

Selain itu instansi seperti PLN yang turut membagikan bantuan sebanyak 530 juta rupiah, dan perusahaan yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, yang juga membagikan bantuan sebanyak 720 juta rupiah.

Terkait dengan kata karangan yang dibandingkan dengan kasus Munarman, kata tersebut memiliki perbedaan arti.

Karangan pada kasus Munarman bukan berbicara tentang karangan bunga, namun lebih terkait kepada kontroversi penangkapan Munarman dan tuduhan terkait terorisme yang dijatuhkan padanya.

Beberapa masyarakat menganggap bahwa tuduhan terhadap Munarman hanya karangan pemerintah saja.

Sebagai informasi, Munarman merupakan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) dan juga salah satu pengacara Rizieq Shihab, yang telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror pada sore hari sekitar pukul 15.30 WIB di Perumahan Modern Hills, Tangerang Selatan, Selasa, 27 April 2021 lalu.

Baca Juga: Ibu Hamil yang Sering Mual Ternyata Berpeluang untuk Lahirkan Anak yang Cerdas

Selain itu, menurut laman kontras.org , menjelaskan Munarman dikenal sebagai adalah sosok pendekar hukum dan aktivis pembela hak-hak sipil. Apabila melihat rekam jejaknya di YLBHI dan Kontras, ia adalah sosok yang egaliter dan nasionalis.

Ia mengawali kariernya sebagai relawan LBH di Palembang pada tahun 1995. Dua tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Kepala Operasional LBH Palembang. Namanya mulai mencuat saat menjadi koordinator Kontras Aceh pada 1999-2000 hingga dipercaya sebagai Koordinator Badan pekerja Lepas.

Oleh karena itu, jabatan yang pernah ia emban, Munarman pun dicalonkan menjadi ketua YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia). Ia pun terpilih sebagai Ketua YLBHI untuk periode 2002-2007.

Baca Juga: Fakta-fakta Racun Kalium Sianida Dipakai dalam Sate Maut yang Membunuh Anak Tukang Ojek Online

Sehingga setelah kejadian penangkapan tersebut, sontak, nama Munarman pun naik daun dengan berbagai pemberitaan terkait penangkapannya tersebut. Bahkan banyak muncul-muncul konten yang menyesatkan, memanipulasi, dan lain sebagainya.

Kesimpulan:

Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada awak korban atau prajurit KRI Nanggala-402 merupakan narasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Faktanya berbagai karangan bunga terus berdatangan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Belasungkawa pun tak hanya diberikan melalui karangan bunga, namun juga melalui berbagai bantuan finansial dan pendidikan bagi keluarga korban.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Turn Back Hoaks

Tags

Terkini

Terpopuler