Wabah Covid-19 di Malaysia Semakin Parah, Pemerintah Lansung Ambil Tindakan Lockdown

6 Mei 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi Malaysia. /pexels/thilipenravekumar

KABAR BESUKI - Tenaga medis di sebuah rumah sakit di Malaysia, berjibaku menyelamatkan pasien covid 19 yang mengalami gagal napas.

Sempat terkendali sejak Januari 2021, kasus harian covid-19 di Malaysia, melonjak mulai bulan April lalu, rata-rata kasus kematian covid-19 di Malaysia dialami korban berusia 54 tahun ke bawah.

Pada 4 Mei 2021, kasus positif harian Malaysia tercatat sebesar 3.120 kasus, dan total kasus hingga saat ini sebesar 420.532 kasus.

Sementara kasus kematian baru pada saat yang sama sebanyak 23 dan total kasus kematian covid-19 di Malaysia sebanyak 1.574.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Edisi 7 Mei 2021, Seberapa Beruntung Kamu Pada Hari Jumat, Cek Selengkapnya

Dirjen Kesehatan Malaysia, mengakui lonjakan kasus covid-19 dipicu melonggarnya peraturan.

Malaysia pada hari Rabu, 5 Mei 2021 memberlakukan pembatasan pergerakan di ibu kota Kuala Lumpur. Langkah ini diambil seiring meningkatnya jumlah infeksi Covid-19. 

Kebijakan ini semakin menambah jumlah penguncian yang telah diterapkan di seluruh negeri.

Dikutip Kabar Besuki dari Reuters, Kuala Lumpur akan diberlakukan beberapa tindakan penguncian mulai Jumat selama dua minggu. Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan dalam sebuah pernyataan, pembatasan ini termasuk larangan kegiatan sosial, makan di dalam ruangan, dan perjalanan antar distrik.

Baca Juga: Larangan Mudik Diberlakukan Mulai Hari Ini, Ini Pengecualiannya yang Tidak Sesuai Wajib Putar Balik

Beberapa bagian dari negara bagian Selangor di sekitarnya, wilayah terkaya Malaysia, juga akan diisolasi akhir pekan ini.

Data Reuters menunjukkan, Malaysia telah mengalami kebangkitan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, di mana negara itu melaporkan 3.744 kasus baru pada hari Rabu. Dengan demikian, total kasus corona di Malaysia mencapai 424.376 kasus.

Negara Asia Tenggara itu memulai kampanye vaksinasi Covid-19 pada bulan Februari dengan suntikan Pfizer-BioNTech dan Sinovac. Pada hari Rabu, Malaysia meluncurkan program inokulasi paralel bagi orang-orang yang secara sukarela menerima vaksin AstraZeneca di tengah kekhawatiran publik atas keamanannya.

Baca Juga: 7 Strategi Jitu Memahami Pacar Introvert yang Harus Anda Ketahui, Simak Penjelasan Lengkapnya

Bulan ini, Malaysia juga mendeteksi kasus pertama dari varian virus corona yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India.

Negara ini juga telah melarang penerbangan ke dan dari India dan melarang pelancong dari tujuan India mana pun memasuki negara itu untuk membantu mencegah penyebaran varian baru.

Pada hari Rabu, Ismail Sabri mengatakan Malaysia juga akan melarang masuknya warga negara dari Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan dan Nepal.

Baca Juga: Nagita Slavina Ngambek Disumpahi Ini Oleh Raffi Ahmad, Bahkan Sampai Menangis

Kondisi wabah Covid-19 di Malaysia memburuk, dengan semakin banyaknya pasien usia muda yang meninggal.

Tren itu terlihat dari data kematian Covid-19 Malaysia sepanjang 31 Maret sampai 30 April.

Sekitar 3,7 persen kematian terjadi di kalangan usia 25-34 tahun, 7,45 persen korban meninggal berusia 35-44 tahun, dam 11,2 persen pasien meninggal dalam rentang umur 45-54 tahun.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler