Presiden Jokowi Sayangkan Sikap Masyarakat Indonesia yang Tetap Mudik Meski Ada Larangan

19 Mei 2021, 05:30 WIB
Presiden Jokowi /Joko Widodo/Twitter.com/@jokowi

KABAR BESUKI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan sikap masyarakat Indonesia yang tetap melakukan mudik meski ada larangan yang telah diberlakukan oleh pemerintah.

Melalui akun Twitter resminya, @jokowi, dia menyampaikan sebuah data yang menyebutkan bahwa sebanyak 1,5 juta masyarakat Indonesia tetap melaksanakan mudik pada tanggal diberlakukannya larangan.

"Mudik Lebaran ditiadakan tapi saya memperoleh data sebanyak 1,5 juta orang tetap mudik pada 6-17 Mei 2021," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @jokowi pada Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Terbaru Akan Terlihat 2 Sampai 3 Minggu Kedepan, Wiku: Efek dari Libur Lebaran dan Mudik

Mengacu pada data tersebut, terbukti sebanyak ratusan ribu kendaraan di berbagai pos penyekatan telah diputarbalikkan oleh petugas kepolisian yang berjaga.

Akan tetapi, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengindahkan instruksi dari petugas kepolisian sehingga menyebabkan pos penyekatan larangan mudik 2021 di berbagai daerah jebol akibat ulah pemudik yang tetap nekat pulang ke kampung halamannya.

Bahkan, sebagian pemudik berupaya memanfaatkan "jalur tikus" untuk menghindari upaya penyekatan dari petugas kepolisian agar tetap bisa mudik ke kampung halaman masing-masing.

Baca Juga: 4 Lokasi Pos Penyekatan Arus Balik Mudik Lebaran Dijaga Sangat Ketat, Waspada dan Pikirlah Dua Kali

Ketika momen lebaran tiba, banyak masyarakat yang semakin tak mengindahkan larangan tersebut, terbukti dengan semakin padatnya arus kendaraan di berbagai titik lokasi diberlakukannya penyekatan.

Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia juga memanfaatkan waktu libur bersama keluarga atau orang terdekat dengan memadati berbagai kawasan wisata hingga menimbulkan kerumunan hingga menjadi viral di berbagai media sosial.

Padahal, pemerintah telah memperingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan perjalanan mudik dan tidak berkerumun pada saat momen libur lebaran berlangsung.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, Negara Tetangga Malaysia Juga Menetapkan Larangan Mudik Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Berkaca dari pengalaman libur pergantian tahun yang lalu, tingginya partisipasi masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan mudik hingga terjadinya kerumunan di berbagai kawasan wisata memicu timbulnya klaster baru penyebaran COVID-19.

Presiden Jokowi melalui akun Twitternya juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk menyiapkan berbagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 ketika momen libur panjang berakhir.

"Mengingat kasus COVID-19 selalu meningkat selepas libur, saya mengingatkan para kepala daerah se-Indonesia, agar siap mengambil langkah antisipasi naiknya kasus di daerah," kicau akun @jokowi.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler