Datang Langsung Ke Amerika, 'Wanita Utusan Indonesia' Ini Masuk Sidang PBB Membawa Pesan dan Dukung Palestina

21 Mei 2021, 14:00 WIB
Menlu RI Retno LP Marsudi kembali memimpin pertemuan virtual COVAX-AMC EG bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, secara virtual, Senin, 17 Mei 2021. /Humas Kemenlu/

KABAR BESUKI - Konflik antara Palestina dan Israel telah menarik perhatian banyak negara Islam untuk melakukan serangan kutukan terhadap Israel dan menuntut diakhirinya serangan di Jalur Gaza.

Bahkan ‘wanita utusan Indonesia’ ini telah datang khusus ke Amerika untuk meminta PBB menghentikan serangan di Jalur Gaza yang telah menewaskan warga sipil.

Wanita Indonesia, delegasi dari pemerintah Indonesia, secara khusus membawa pesan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil tindakan nyata untuk mengatasi situasi di Palestina.

Baca Juga: Indonesia Jadi Sorotan Hingga Disebut Negara ‘Memalukan’ Karena Hal Ini Saat Pemungutan Suara Resolusi PBB

Yakni, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berhasil masuk Sidang Umum PBB sebagai delegasi atas nama Indonesia.

Sesi yang memperdebatkan isu global, khususnya konflik Israel dan Palestina, menjadi topik utama diskusi.

Dalam pidatonya, wanita Indonesia, utusan pemerintah, memberikan pidato resminya pada sesi tentang konflik Israel-Palestina, melakukan lobi atas nama kemanusiaan.

Baca Juga: Ratusan Juta Data Penduduk Indonesia Telah Bocor dan Dijual Seharga 85 Juta Rupiah, Diduga dari BPJS Kesehatan

“Hari ini saya hadir di sini untuk berjuang demi kemanusiaan. Hari ini, saya hadir di sini untuk berjuang bagi keadilan masyarakat Palestina," tutur Menlu Retno pada debat terbuka Majelis Umum PBB yang disiarkan melalui UN TV.

Retno mengatakan, kekerasan yang terjadi di Palestina telah memakan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan.

Baca Juga: Gencatan Senjata Resmi Dilakukan, Warga Gaza Palestina Rayakan Kemenangan Atas Israel dengan Takbir dan Tahmid

Ia menjelaskan, dunia memahami bahwa konflik yang terjadi bersifat asimetris, yakni antara Israel sebagai negara penjajah dan penindas, dan Palestina sebagai negara yang diduduki dan terus menerus tertindas.

Israel dan Hamas akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata, setelah bertempur di Jalur Gaza selama 11 hari sejak pecah pada 10 Mei 2021. Menyambut kabar baik ini, warga Jalur Gaza dengan gembira merayakannya.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Tags

Terkini

Terpopuler