Postingan Ganjar Makan Mie 'Anak Kos' Disebut Ada Makna, Burhanuddin: Seolah Diartikan Dia Nggak Punya Partai

25 Mei 2021, 08:15 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /@presidenmegawati / Instagram/

KABAR BESUKI - Ada yang menarik dalam postingan Ganjar Pranowo dan tanggapannya setelah disindir dengan ambisi mencalonkan diri sebagai presiden oleh elite DPP PDIP.

Pesan sindiran dan cibiran untuk Ganjar tersebut dijawab melalui postingan Gubernur Jawa Tengah di Twitter, yaitu postingan makan mie rebus 'Anak Kos'.

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi membacakan tanggapan Ganjar dari perspektif simbol politik Jawa.

Burhanuddin melihat video Ganjar makan mie di tengah memanasnya terhadap PDIP, di sebuah postingan tentang perilaku politik Jawa.

Baca Juga: Ganjar Pranowo vs Puan Maharani, Apa Tidak Ingat Dulu Perlakuan Megawati Kepada SBY dan Jokowi?

Katanya orang Jawa itu penuh simbol, lho. Jadi, setelah disindir oleh Puan Maharani yang dibenci Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Ganjar ternyata santai menanggapi dengan mengunggah video mi sambil makan.

Menurut Burhanuddin yang berasal dari Rembang di Jawa Tengah, video ini bisa menjadi simbol makna.

Postingan Twitter Ganjar dengan nama pengguna @ganjarpranowo dengan durasi 10 detik itu bertuliskan caption ‘Bengi-bengi kok pengen ngemi, kelingan jaman ngekos. Satu kurang, dua kebanyakan’ artinya ‘malam-malam kok pengen makan mi, teringat jaman ngekos. Satu kurang, dua kebanyakan’.

postingan Ganjar Pranowo sedang makan mie 'anak kos'

Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Tak Bisa Jadi Calon Presiden, Diduga Karena Hubungannya dengan Soekarno?

“Lihat saja, pak Ganjar kan makan mie malam-malam sambil ngomong. Makan mie rebus seperti anak kos. Nah anak kos ini kan seolah dia tak memiliki rumah, diartikan dia nggak punya partai, yang punya orang lain,” jelas Burhanuddin dalam siaran.

Tak hanya itu, simak detail video mie rebus Ganjar. Burhanuddin mengatakan, mie rebus yang dimakan Ganjar adalah mie kuning dan daun sawi hijau.

Dan yang menarik, pada mie rebusnya, Ganjar memilih tidak menggunakan sambal merah.

Baca Juga: Lupa Tarik Hand Rem, Mobil Nyemplung ke Sawah di Wilayah Glenmore Banyuwangi

“Mienya itu tanpa saos merah lho. Sebagai oang Jawa itu apa yang disampaikan itu bisa ada simbol tersembunyi. Sah-sah saja ditafsirkan gitu,” kata Burhanuddin.

Maka dalam perebutan calon presiden, Burhanuddin mengingatkan PDIP agar tidak salah langkah.

Karena itu, katanya, elite PDIP juga perlu mencerna kebijakan token Ganjar terkait konsumsi mi rebus malam itu. Bahasa lambang Ganjar harus ditangkap oleh elite PDIP.

Diakui Burhanuddin, memang ada variabel lain dalam menentukan partai politik untuk mencalonkan diri sebagai presiden.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler