Habib Rizieq Sebut Bima Arya Tak Punya Etika: Jangan Sakitnya Saya Dijadikan Konsumsi untuk Panggung Politik

27 Mei 2021, 20:00 WIB
Foto Rizieq Shihab/Instagram.com/fansbase @habib.rizieq.212 //Aini/

KABAR BESUKI - Habib Rizieq menyebut bahwa Bima Arya menjadikan dirinya sebagai panggung politik.

Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengaku kecewa dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang tersangkut kasusnya.

HRS mengungkapkan kekecewaannya kepada Bima Arya saat diperiksa sebagai tergugat dalam sidang lanjutan hasil tes swab palsu RS UMMI di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis, 27 Mei 2021.

Bima Arya diketahui terlibat sebagai saksi dalam persidangan HRS. Saat itu Bima Arya menjadi pimpinan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

HRS mengatakan tidak pernah bermaksud melarang dokter melakukan pemeriksaan selama perawatan akibat Covid-19 di RS UMMI pada November 2020.

“Saya tidak pernah menghalang-halangi siapapun untuk proses pengobatan saya selama di rumah sakit UMMI. Bahkan diberi kesaksian para dokter di sini majelis hakim bahwa saya selalu mengikuti semua arahan para dokter bahkan arahan para perawat,” kata Rizieq.

Baca Juga: 8 Efek Mencabut Uban, Bisa Berakibat Kerontokan Rambut Hingga Kebotakan Hingga Kebotakan

Di sisi lain, ia mengatakan Bima Arya menanggung derita dan penyakit yang dideritanya di RS UMMI untuk konsumsi politik.

“Jangan sakitnya saya dijadikan sebagai konsumsi untuk panggung politiknya dia. Itu yang saya tidak terima,” kata Rizieq dalam ruang sidang.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Rizieq Shihab karena saat itu Bima Arya memintanya untuk melakukan tes swab Covid-19.

Padahal sebelumnya dia mengaku pernah melakukan swab dengan dokter pribadinya dari Emergency Medical Rescue Committee (MER-C).

Namun, Rizieq mengaku terkejut Bima Arya justru melaporkan RS UMMI ke polisi setelah tercapai kesepakatan pengambilan swab.

Baca Juga: Data Bansos Tidak Akurat dan 'Amburadul', Presiden Jokowi: Penyaluran Lambat Tidak Tepat Sasaran

“Saya terkejut habis pertemuan malam itu jam 9 selsai ada rapat Walikota jam 10 malam dengan Satgas dan Kapolres Kota Bogor untuk melaporkan RS UMMI ke polisi dan itu dilakukan lewat tengah malam,” Habib Rizieq pada Kamis 27 Mei 2021.

Dengan laporan tersebut, Rizieq mengaku sangat kecewa dengan cara Bima Arya menguasai RS UMMI.

Bahkan Rizieq mengatakan Bima Arya tidak memiliki etika dan sopan santun dan menurutnya perlakuannya tidak etis.

Padahal, jika Bima Arya beretika, Rizieq sudah menyatakan kesediaannya untuk dipimpin tim Satgas Covid-19 Bogor.

“Itulah salah satu yang menyebabkan saya nggak percaya kalau timnya periksa PCR saya. Saya percaya kalau dia punya etika sopan santun saya mau tes PCR tapi kalau perilakunya sudah begini,” tukasnya.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Wanita yang Jari Telunjuknya Lebih Panjang dari Jari Manis Ternyata Suka Selingkuh

Sejalan dengan hal tersebut, kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengatakan, pernyataan yang dikirimkan kliennya ke Bima Arya merupakan ungkapan rasa kesal.

Pasalnya saat berkunjung ke RS UMMI, Bima Arya ikut berpartisipasi langsung, padahal saat itu sudah ada working group untuk Covid-19 di kota Bogor.

“Dia kan ada petugas satgas Covid-19, tapi kenapa dia bela-belain untuk datang ke RS UMMI? Itu mungkin yang dinilai Habib sebagai upaya Bima untuk menjadikan sakitnya sebagai panggung politik,” kata Aziz Yanuar.

Sebagai informasi, dalam kasus ini, mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dituding menyebarkan berita bohong dan menyembunyikan hasil sample test yang dilakukan di RS UMMI Bogor.

Rizieq juga dituding menghambat upaya Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Tags

Terkini

Terpopuler