Data Bansos Tidak Akurat dan 'Amburadul', Presiden Jokowi: Penyaluran Lambat Tidak Tepat Sasaran

- 27 Mei 2021, 16:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /@jokowi/instagram.com/

KABAR BESUKI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui akurasi data pemerintah masih rendah sehingga perlu ada perbaikan dan sinkronisasi basis data. Data tersebut masih nilai "amburadul" oleh Presiden Jokowi.

"Perihal akurasi data juga masih menjadi persoalan sampai saat ini, dampaknya ke mana-mana contohnya data bansos (bantuan sosial) tidak akurat, tumpang tindih, membuat penyaluran tidak cepat, lambat dan ada yang tidak tepat sasaran. Begitu juga data penyaluran bantuan pemerintah lainnya," kata Presiden Jokowi, yang dikutip dari Antara.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan "Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021" yang diikuti langsung oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) BPKP M Yusuf Ateh serta perwakilan 2.223 peserta rapat.

Baca Juga: 8 Efek Mencabut Uban, Bisa Berakibat Kerontokan Rambut Hingga Kebotakan Hingga Kebotakan

"Data pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga sering tidak sambung, ini harus diperbaiki dan BPKP harus membantu peningkatan kualitas data yang dikelola pemerintah," papar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi memerintahkan agar BPKP dapat mengawal integrasi, sinkronisasi basis data antar-program untuk meningkatkan keandalan data.

"Manfaatkan laboratorium data forensik dan data analitis yang dimiliki, BPKP kan punya ini gunakan, manfaatkan," tegas Presiden

Presiden pun menyebut efektifiktas pengawasan interen membutuh komitmen dan manajemen yang baik.

Baca Juga: Kasad Andika Perkasa Dukung Penelitian Sel Dendritik untuk Upaya Tingkatkan Imunitas Hadapi COVID-19

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini