Sering Puncaki Elektabilitas Capres 2024, Ganjar Pranowo: Orang PDIP Kalau Ada Survei Jangan Kegeeran

8 Juni 2021, 12:01 WIB
Foto: Gubernur Jawa Tengah dan anggota PDIP Ganjar Pranowo /@ganjar_pranowo/Instagram

KABAR BESUKI - Isu politik mengenai calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 terus menghangat.

Meskipun pemilihan umum tersebut baru terlaksana 3 tahun mendatang, namun berbagai survei mengenai elektabilitas tokoh politik terus bermunculan.

Salah satunya yang cukup populer diperbincangkan saat ini adalah Gubernur Jawa Tengah dan kader PDIP Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Gisella Anastasia Minta Maaf Beri Klarifikasi Terkait Nama Kuda: Mohon Maap, Love You Semuanya

Hampir dalam setiap survei politik, nama Ganjar Pranowo selalu masuk dalam lima besar tokoh yang dijagokan maju ke Pilpres 2024.

Bahkan kabarnya hubungan Ganjar Pranowo dengan partainya, PDIP dikabarkan sempat tidak baik lantaran ia dianggap melangkahi petinggi partai tersebut.

Bahkan dalam sebuah program tayangan, salah satu pendukung Jokowi atau disebut Jokowi Mania jelas-jelas mendukung Ganjar Pranowo untuk maju ke Pilpres 2024.

Namun menanggapi semua hal itu, Gubernur Jateng ini mengatakan jika pembicaraan Pemilihan Presiden 2024 masih terlalu dini dan ia juga masih perlu menuntaskan kasus Covid-19 di wilayahnya yang semakin meningkat.

Baca Juga: Ketentuan Menghina Presiden Akan Dikenai Hukuman 4,5 Tahun, Ruhut Sitompul: Rasain Barisan Sakit Hati Kadrun

"Saya anggota partai, PDI Perjuangan. Seluruh anggota tahu persis bahwa urusan capres itu bukan urusan Ganjar dan Gubernur. Tapi ini urusan ketua umum," ujarnya seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews.

Dia juga melanjutkan apabila elektabilitas itu sebaiknya tidak terlalu dianggap serius.

"Yang ingin sampaikan, orang PDI Perjuangan itu kalo ada survei-survei gak perlu ge-er. Jangan kegeeran. Maka kita punya tugas menyelesaikan amanah yang diberikan masing-masing," katanya.

Ia juga melanjutkan jika saat ini dia lebih tertarik menangani pandemi daripada membicarakan bursa capres mendatang.

Sehingga membicarakan perhelatan Pilpres mendatang menurutnya adalah hal yang tidak pantas dibicarakan saat ini karena masih tingginya kasus Covid-19 dan merebaknya permasalahan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: 3 Potret Cantik Regina Kandou, Calon 'Musuh' Baru Amanda Manopo dalam Sinetron Ikatan Cinta

"Rasanya tidak enak ya, bicara rebutan jabatan, polling dan dukung-mendukung. Tentu saya menghormati seluruh suara, tapi saya sendiri rasanya malu mau bicara soal itu," pungkasnya.

Diketahui pasca lebaran, Provinsi Jawa Tengah kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 yang tinggi.

Setidaknya ada delapan daerah di Jateng yang mendapat status zona merah.

Delapan daerah yang dinyatakan zona merah di Provinsi Jawa Tengah saat ini adalah Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler