KABAR BESUKI - Sidang vonis Habib Rizieq Shihab tak hanya jadi perbincangan hangat publik namun juga menjadi sorotan.
Salah satunya adalah saat hakim terlihat pucat ketika mantan imam besar Habib Rizieq FPI itu berteriak hingga bertemu di pengadilan akhirat.
Momen ini menjadi perbincangan di kalangan netizen akhir-akhir ini.
Karena seolah-olah hakim hanya menjadi moderator dari urutan skenario yang sebenarnya.
Setidaknya itulah analisis yang disampaikan pengamat politik Rocky Gerung.
Dosen Universitas Indonesia ini mengaku kaget dengan psikologi dan mentalitas para hakim Habib Rizieq yang tampak terganggu saat sidang digelar.
“Salah satunya menyuruh HRS untuk ajukan grasi ke Presiden Jokowi. Kenapa belum inkrah nyuruh grasi. Kalau dalam teori drama, ini terlihat jelas ada psikologi di bawah sadar hakim yang tiba-tiba terucap. Seolah-olah hakim sudah ingin menyudahi proses persidangan,” kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Rocky Gerung Official.
Hal berikutnya yang menarik perhatian hakim adalah saat Habib Rizieq berteriak hingga bertemu di pengadilan akhirat.
Rocky Gerung menduga hakim sadar bahwa terpidana tidak main-main, bergelar habib, dan paham akibat perbuatan dunia.
Dari situ, Rocky Gerung memahami betapa rapuhnya psikologi para hakim ini.
Dia memahami pucatnya hakim karena sebagai seorang Muslim, tentu saja, dia senang mendengarnya. Selain itu, diucapkan dari mulut seorang habib.
“Wajah hakim pucat pasi seperti calon jenazah, wajar dia muslim, dan mungkin paham apa yang diucapkan habib dengan konsekuensi akhirat. Yang awalnya hakim gagah, begitu dengar soal akhirat berubah,” tutur Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengungkap kejanggalan lain dalam kejiwaan Hakim Habib Rizieq.
Hal itu terlihat saat ia juga menawarkan grasi dari presiden alias grasi kepada dua orang lain selain Habib Rizieq.
Namun, hukumannya hanya satu tahun penjara. Sedangkan leniency hanya berlaku bagi seseorang yang divonis hukuman lebih dari 2 tahun.***