KABAR BESUKI - Pemerintah Indonesia secara resmi menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021.
Dalam peraturan ini, pengetatan berlaku di 122 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali. Bahkan, tempat-tempat ibadah seperti masjid imbasnya juga ditutup.
Melalui video yang beredar luas di media sosial khususnya platform Twitter, Ustadz Abdul Somad alias UAS terlihat bersemangat dan marah saat menyampaikan materi.
Dia kecewa karena pemerintah telah melarang masjid beroperasi, sementara tempat umum lainnya masih buka.
Padahal menurut Ustadz Abdul Somad, berkumpul di masjid tidak terlalu berbahaya dampaknya.
Apalagi, beribadah di masjid tidak terlalu memakan dan menghabiskan waktu yang lama hingga berjam-jam.
Sebab, selama beribadah, orang hanya berdiam diri di dalam kamar selama 5 hingga 10 menit. Tidak berjam-jam atau berlama-lama.
“Melarang orang ke masjid, tapi di mal, di pasar malah dibiarkan. Di mana letak hati kecilmu? Tak malukah engkau nanti berjumpa dengan Allah? Di masjid orang hanya 5-10 menit, Hanya 5 menit saja di masjid. Sementara orang lain duduk lima jam di mal dan di pasar,” tutur Ustadz Abdul Somad, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @MarzukiBoi.
Tokoh agama berdarah Sumatera itu meyakini, selama pandemi di Indonesia, masjid kerap dijadikan kambing hitam atas penyebaran Covid-19.
Padahal, kenyataannya belum tentu demikian. Berkaca dari fakta tersebut, Ustadz Somad dalam ceramahnya menghimbau, agar masyarakat tetap beribadah, namun ingat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.***