KABAR BESUKI - Meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 membuat pemerintah menyiapkan opsi untuk memperpanjang masa pelaksanaan PPKM Darurat.
Menurut informasi yang beredar, pemerintah dikabarkan akan memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan.
Wacana pemerintah untuk memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat dinilai memiliki banyak dampak negatif khususnya dari aspek perekonomian.
Sepanjang pandemi Covid-19, banyak kalangan merasa terpukul karena tidak dapat melakukan aktivitas bisnis maupun pekerjaan sebagaimana mestinya.
Segala bentuk aktivitas bisnis maupun pekerjaan di masa pandemi harus mengalami berbagai penyesuaian, mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga kewajiban untuk melakukan tes secara berkala oleh pihak pemberi kerja.
Hal tersebut membuat beban operasional membengkak, sementara pendapatan yang diperoleh perusahaan belum tentu meningkat bahkan mengalami penurunan.
Berikut ini empat dampak negatif yang akan terjadi jika pemerintah memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber.
1. Banyak Pengusaha Mengalami Kerugian
Sebagaimana diketahui, banyak pengusaha khususnya di sektor pariwisata, hiburan (off-air), dan lain-lain yang mengeluh karena pendapatan mereka mengalami penurunan bahkan hingga menderita kerugian akibat pandemi Covid-19.
Kebijakan PSBB hingga PPKM Darurat yang ditetapkan oleh pemerintah membuat para pengusaha yang sempat memperoleh secercah harapan karena kasus Covid-19 yang sempat melandai, harus kembali menderita untuk kesekian kalinya.
Bahkan, hal tersebut memaksa para pengusaha atau perusahaan melakukan efisiensi hingga terpaksa melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya.
Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Imun Tubuh Selama PPKM Darurat, Salah Satunya Memperbanyak Amal Ibadah
2. Jumlah PHK Meningkat Tajam
Berkaitan dengan poin sebelumnya, banyak perusahaan telah melakukan PHK terhadap karyawan dalam jumlah yang cukup besar sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung.
Apabila pemerintah memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat, jumlah karyawan yang akan mengalami PHK berpotensi meningkat tajam sehingga angka pengangguran juga akan turut meningkat.
PHK menjadi opsi terakhir yang dapat ditempuh apabila perusahaan tidak lagi mampu menanggung fasilitas untuk karyawannya, terutama jika mereka diharuskan untuk menjalani work from home (WFH).
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Skenario Perpanjangan PPKM Darurat sampai 6 Minggu, Guna Tekan Kasus Covid-19
3. Berkurangnya Ketersediaan Kebutuhan Masyarakat
Kebijakan pelaksanaan PPKM Darurat yang merugikan sejumlah pengusaha dan karyawan, sesungguhnya juga akan berdampak terhadap masyarakat luas.
Selama PPKM Darurat, masyarakat yang menjalani stay at home tak cukup hanya membutuhkan makanan yang sehat. Masyarakat juga membutuhkan berbagai macam hiburan untuk meningkatkan imunitas tubuh serta tidak terus-menerus dilanda kepanikan.
Penghentian sementara beberapa acara televisi yang disiarkan secara langsung (termasuk ditundanya kompetisi Liga Indonesia) menyebabkan sebagian masyarakat merasa kehilangan salah satu alternatif hiburan untuk ditonton di rumah.
4. Meningkatkan Depresi di Kalangan Masyarakat
Apabila kebijakan pelaksanaan PPKM Darurat diperpanjang oleh pemerintah, tingkat depresi di kalangan masyarakat akan semakin meningkat.
Sebab, masyarakat dibatasi untuk melakukan perkumpulan dengan orang lain secara offline. Padahal, kualitas sosialisasi secara offline masih belum dapat digantikan dengan sosialisasi secara online.***