Menag Yaqut Cholil: Virus Covid-19 Memiliki Kelemahan dan Bisa Dikalahkan

2 Agustus 2021, 14:58 WIB
Menag Yaqut Cholil: Virus Covid-19 Memiliki Kelemahan dan Bisa Dikalahkan /@gusyaqut/Instagram

KABAR BESUKI – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa ia yakin bahwa virus corona atau Covid-19 dapat segera dikalahkan.

Menurutnya kunci utamanya untuk mengalahkan virus tersebut adalah masyarakat bersama-sama bersinergi dalam mematuhi aturan dan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal tersebut Menag sampaikan saat saat memberikan sambutan dalam Silaturahim Menko Polhukam, BNPB, dan Gubernur Jawa Tengah dengan alim ulama pengasuh pondok pesantren, ormas keagamaan dan tokoh agama se-Jawa Tengah, Sabtu, 31 Juli 2021.

Baca Juga: Menkes Minta Vaksin Booster Dosis Ketiga hanya Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan

“Virus ini memiliki kelemahan dan bisa dikalahkan, hanya membutuhkan tindakan kolektif, disiplin, dan kesabaran kita,” ujar Menag sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman resmi Kemenag.go.id.

"Covid-19 tidak dapat bertahan dari jarak sosial dan fisik. Ia hanya berkembang ketika kita menantangnya. Virus ini senang sekali dikonfrontasi tapi menyerah dalam menghadapi jarak sosial dan fisik kolektif," imbuhnya.

Menurutnya, Covid-19 juga akan tunduk saat masyarakat menjaga kebersihan diri sesering mungkin.

"Ia tunduk pada kebersihan, tidak berdaya ketika kita menjaga takdir dengan menjaga diri tetap bersih sesering mungkin,” imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud MD Berharap Sumbangan Rp2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio Benar Nyata Bukan Penipuan

Menag juga mengajak pemuka agama terus menenangkan umat dan  mengkampanyekan protokol kesehatan 5M agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir.

Menag juga menyinggung tentang sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia memiliki resiliensi atas berbagai bencana dan krisis sosial lainnya. Yaitu, suatu kemampuan untuk beradaptasi dan teguh menghadapi suatu kesulitan.

"Resiliensi bangsa kita dibuktikan dengan semangat untuk terus berupaya mencari kehidupan yang lebih baik," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengatakan bahwa kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: usia penderita yang lanjut, penderita komorbid, belum divaksin, dan terlambat melaporkan kasus pada petugas.

Baca Juga: Foto Wali Kota Tanjungpinang Rahma Berduaan dengan Sosok Pria di Pinggir Kasur, Suaminya Angkat Bicara

“Benar saat ini pasien di rumah sakit sudah mulai tertangani, efek dari penambahan tenaga dan fasilitas dari pemerintah. Namun bukan berarti kita bisa lengah dan santai menghadapi keadaan ini,” tutur Ganjar, dikutip Kabar Besuki laman resmi Kemenag.go.id.

Menko Polhukam Mahfud MD juga menyatakan bahwa pemerintah memerlukan dukungan dan peran serta dari alim ulama pengasuh pondok pesantren dan pimpinan agama guna mendukung peningkatan implementasi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

Mahfud juga memaparkan bahwa saat ini banyak berita palsu atau hoax yang perlu diluruskan.

“Masih banyak berita-berita hoax yang perlu diluruskan. Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin menangani pandemi ini untuk itu peran serta pemuka agama sangatlah penting,” ujar Mahfud.

 Baca Juga: Sejumlah 200 Pengacara Ngaku Siap Membela Munarman di Persidangan, Diketahui Ada Faktor Rasa Solidaritas

Selain itu, Mahfud juga meminta kepada seluruh Pemuka Agama agar menyampaikan kepada umat bahwa vaksinasi dapat membantu mengurangi gejala Covid-19 dan sudah halal.

“Sampaikan ke umat bahwa vaksin dapat membantu mengurangi gejala, membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sudah halal dan diakui Kementerian Agama. Jangan ragu untuk itu. Kesehatan yang diusahakan juga merupakan anjuran agama,” pungkasnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler