KABAR BESUK - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kembali memberikan kritik tajamnya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kali ini, Ferdinand Hutahaean menyoroti kebijakan Anies Baswedan soal penyelenggaraan balapan mobil Formula E.
Tak hanya Ferdinand Hutahaean, beberapa partai politik (parpol) besar bahkan baru-baru ini mengajukan interpelasi kepada Anies Baswedan lewat rapat paripurna terkait Formula E.
Baca Juga: Sosok Akademisi Sebut Ustadz Yahya Waloni Minta Maaf Soal Penistaan Agama Demi Penggemarnya
Namun sayangnya, rapat paripurna tersebut harus ditunda lantaran 7 Fraksi di DPRD Dki Jakarta menolak adanya interpelasi ke Anies Baswedan.
Rapat paripurna tersebut harus ditunda lantaran tidak memenuhi kuorum dan hanya diikuti oleh 31 orang dari fraksi PDIP dan PSI sebagai pengusul interpelasi Formula E.
Sementara 7 fraksi partai lainnya di DPRD DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan tidak hadir dalam rapat.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean memberikan kritik pedasnya kepada Anies Baswedan karena dinilai tak berani untuk transparan soal Formula E.
Tak main-main, Ferdinand Hutahaean bahkan menilai bahwa tak hadirnya Anies Baswedan hanyalah seorang pengecut.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ferdinand Hutahaean melalui cuitannya di Twitter pada 28 September 2021.
“Bagiku dia hanya seorang pengecut yang penuh retorika dalam berkata-kata,” tulis Ferdianand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa dulunya Anies Baswedan sempat mengatakan bahwa transparansi adalah hal yang utama. Namun kini, Anies Baswedan justru terlihat menutup-nutupi dan tak berani transparan soal Formula E.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Subang Belum Terungkap, Kini Muncul Sosok Wanita Mencurigakan Pakai Penutup Kepala
“Dulu dia pernah berkata bahwa transparansi adalah kunci pemerintahan yang bersih, sekarang dia tak berani transparan soal formula E,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean bahkan menyebut bahwa Anies Baswedan telah berhasil untuk mempengaruhi 7 parpol di DPRD untuk menolak adanya interpelasi dan memilih melindungi Anies Baswedan.
“Bahkan dia berhasil membuat 7 fraksi partai di DKI jadi penjaga kepengecutannya,” tandasnya.***