KABAR BESUKI - Banyak paranormal hingga praktisi berlomba-lomba ikut mengungkap kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Mereka mengungkap kasus tersebut lewat jalur ghoib sesuai dengan latar belakang mereka sebagai paranormal.
Kali ini sosok Indogo yang bernama Mbak Rara juga ikut andil dalam kegiatan untuk mengungkap pembunuh Tuti dan Amel tersebut.
Dalam channel Heri Susanto, Mbak Rara sang indigo beserta Kepala Desa Jalancagak dan Heri Susanto pemilik channe Youtube tersebut melakukan ziarah ke makam kedua korban pembunuhan tersebut.
Setelah sampai di lokasi pemakaman ketiganya langsung bergegas menuju makam Tuti dan Amel.
Mereka melakukan doa dan menaburkan bunga ke makam Tuti dan Amel.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Rara terlihat menangis tersedu-sedu karena ia melihat sosok arwah kedua korban pembunuhan itu.
Sambil menangis ia mengungkap sosok Amel yang kesakitan karena kepala bagian kanan dan telinga rusak.
"Di kepala bagian kanan, dan maaf di telinganya remuk," ungkap Mbak Rara ketika melakukan ziarah ke makam Tuti dan Amel, sepeti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Heri Susanto.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal yang masih saudara dengan kedua korban.
"Iya yang kanan, sama ini (sambil memegang pipi bagian kanan) rusak," ujar Indra Zainal saat membenarkan omongan dari Mbak Rara.
Setelah acara ziarah selesai, Mbak Rara membuka kartu tarotnya yang akan dipergunakan untuk meramal siapa sosok pembunuh kedua korban tersebut.
"Saya tanya siapa yang mebunuh laki-laki dan perempuan dan gambarnya ini," ungkap Mbak Rara sambil menunjukkan kartu tarot gambar cincin.
Ia menjelaskan bahwa ramalannya bisa saja salah bisa juga tepat, karena ini ramalan.
Kartu tersebut menurut pengungkapan Mbak Rara merupakan orang dekat yang ada dalam rumah tersebut, karena kartu tersebut menunjukkan cincin sebuah ikatan rumah tangga.
Baca Juga: Diduga Mobil Avanza Putih dan Nmax Biru Adalah Tim dari Pelaku, untuk Melakukan Eksekusi Pembunuhan
"Ini menjelaskan bahwa sosok pembunuhnya adalah laki-laki yang pernah dicintai, karena ini merupakan simbol pernikahan, ada seseorang yang pernah melingkarkan cincin kepada ibu Tuti," kata Mbak Rara.***