Rocky Gerung Sindir Mensos Risma yang Dianggap 'Pencitraan' Saat Ikut Tambal Jalan di Sekitar Lumajang

6 Desember 2021, 11:29 WIB
Rocky Gerung Sindir Mensos Risma yang Dianggap 'Pencitraan' Saat Ikut Tambal Jalan di Sekitar Lumajang. /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung sindir aksi Mensos Risma yang dianggap pencitraan saat ikut menambal jalan di sekitar Lumajang.

Rocky Gerung menyebut aksi 'pencitraan' Mensos Risma saat ikut menambal jalan di sekitar Lumajang di sela-sela aktivitasnya mendistribusikan bansos untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru terskenario dengan rapi.

Rocky Gerung mengatakan, hampir setiap sudut telah terpasang kamera untuk meliput aksi 'pencitraan' Mensos Risma saat ikut menambal jalan di sekitar Lumajang.

Rocky Gerung turut mempertanyakan makna kehadiran yang dimaksud Mensos Risma ketika ikut menambal jalan di sekitar Lumajang bersamaan dengan momentum untuk membagikan bansos bagi warga yang menjadi korban terdampak musibah erupsi Gunung Semeru.

"Ya itu ada seorang menteri di situ dan ada 300 kamera, klak klik klak klik seluruh sudut dipasang kamera. Jadi kita bisa lihat bagaimana Kemensos ini, apa yang hadir di situ?," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 6 Desember 2021.

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Tersinggung dengan Tindakan Mensos Risma, Rocky Gerung: Mewakili Kejengkelan dari Rakyat

Rocky Gerung mengungkapkan, kehadiran Mensos Risma dalam sebuah isu sosial tak harus selalu dimaknai sebagai kehadiran secara fisik.

Menurut mantan dosen di Universitas Indonesia (UI) itu, Mensos Risma seharusnya hadir sebagai pembuat kebijakan yang memastikan bahwa bansos untuk korban erupsi Gunung Semeru tersalurkan dengan baik.

Sebaliknya kata dia, aksi Mensos Risma menambal jalan justru berpotensi menimbulkan kemacetan bahkan membahayakan pengguna jalan, khususnya bagi pengendara sepeda motor.

"Dia hadir kalau bisa bikin policy, kan kebijakan itu yang jadi tugas menteri, membuat kebijakan bukan nambal-nambal badan jalan. Nah itu justru bikin macet dan saya lihat kayak nggak ada koordinasi, masak batu segede itu ditaruh di tengah jalan ditutup pasir? Begitu motor lewat tergelincir tuh," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Tindakan Mensos Risma Bisa Gerus Elektabilitas PDIP, Begini Sebabnya

Rocky Gerung menilai, aksi Mensos Risma menambal jalan di sekitar Lumajang tak lebih dari sekedar upaya untuk menciptakan headline dalam pemberitaan di media mainstream demi mengimbangi berita atau isu terkait kaum disabilitas.

Dia juga menegaskan untuk kesekian kalinya bahwa pemerintah seolah-olah tak mampu membaca apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan menyarankan agar Mensos Risma membuat kebijakan yang memastikan bansos untuk korban erupsi Gunung Semeru tersalurkan dengan baik.

"Jadi ini sekedar untuk supaya ada headline, untuk mengimbangi berita tentang disabilitas mungkin. Terlihat selalu kemampuan untuk membaca soal itu dangkal sekali. Ibu Risma udah tinggal aja di Jakarta, bikin kebijakan, lakukan bantuan sosial buat se-Lumajang (korban Semeru)," katanya.

Rocky Gerung menilai, dengan cara tersebutlah keberhasilan kebijakan Mensos Risma dapat dinilai oleh publik.

Selain itu, Rocky Gerung juga mengingatkan agar Mensos Risma tak seharusnya mencampuri Dinas Pekerjaan Umum yang menurutnya lebih tepat untuk bertanggung jawab terhadap perbaikan jalan.

"Dari situ kita bisa nilai berhasil apa nggak? Masak seseorang berhasil karena dia ada di tengah jalan? Padahal perlakuan itu justru membahayakan karena menambal jalan itu mestinya PU yang tahu," ujar dia.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Kemarahan Mensos Risma Lampaui Batas: Sebaiknya Segera Ikut Terapi

Rocky Gerung menilai apa yang dilakukan Mensos Risma tak lain dan tak bukan hanyalah sebagai pertanda bahwa mantan Walikota Surabaya itu memiliki kemampuan pencitraan yang terbatas, meski kerap disebut sebagai 'menteri terbaik'.

Dia kembali menegaskan bahwa tugas seorang menteri termasuk Mensos Risma adalah menciptakan konsep kebijakan yang utuh dan tepat sasaran, bukan melakukan aksi pencitraan.

"Tapi udahlah, memang beliau hanya sampai di situ kemampuannya. Dan kemampuan itu yang dinilai sebagai menteri terbaik, menteri di dalam hal tambal-menambal. Padahal menteri itu membuat konsep yang utuh, bukan tambal-tambalan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler