Refly Harun dan Fadli Zon Kompak Sebut Oknum Anggota TNI yang Datangi Ponpes Habib Bahar Telah Lewati Tupoksi

2 Januari 2022, 12:39 WIB
Refly Harun dan Fadli Zon Kompak Sebut Oknum Anggota TNI yang Datangi Ponpes Habib Bahar Telah Lewati Tupoksi. /Twitter.com/@ahmadumam2001

KABAR BESUKI - Pakar hukum tata negara Refly Harun dan politisi Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara mengenai oknum anggota TNI yang mendatangi Ponpes Habib Bahar beberapa waktu lalu.

Refly Harun dan Fadli Zon kompak menyebut oknum anggota TNI yang mendatangi Ponpes Habib Bahar telah melewati tupoksi yang seharusnya.

Refly Harun setuju dengan kicauan di akun Twitter Fadli Zon yang menyebut bahwa oknum anggota TNI telah melewati tupoksi saat mendatangi Ponpes Habib Bahar karena dinilai ikut campur dalam urusan Kamtibmas.

Refly Harun menjelaskan bahwa kedatangan oknum anggota TNI ke Ponpes Habib Bahar memiliki dua versi, salah satunya adalah memperingatkan Habib Bahar terkait ceramahnya yang dianggap provokatif.

"Saya setuju bahwa itu telah melewati tupoksi dari TNI, karena kedatangan itu ada dua versi yang keluar dari pihak TNI. Yaitu yang pertama, untuk memperingatkan Habib Bahar mengenai materi ceramahnya yang itu bukan tugas TNI," kata Refly Harun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 2 Januari 2022.

Baca Juga: Habib Bahar Meradang Rumahnya ‘Digruduk’ Jenderal TNI: Mau Unjuk Gigi Sama Rakyat?

Selain itu, Refly Harun juga menjelaskan versi kedua dari kedatangan oknum anggota TNI ke Ponpes Habib Bahar beberapa waktu lalu.

Dia menyebut, kedatangan oknum anggota TNI ke Ponpes Habib Bahar disinyalir merupakan agenda Kamtibmas dalam rangka mencegah kerumunan pada momen libur tahun baru 2022.

Akan tetapi, dia juga menemukan kejanggalan karena tak ada kerumunan yang dapat dipersoalkan di sekitar Ponpes Habib Bahar saat didatangi oknum anggota TNI beberapa waktu lalu.

"Yang kedua, dalam rangka pengamanan tahun baru agar tidak muncul kerumunan, kenapa pula ke pondok pesantren katakanlah tidak kerumunan yang bisa dipermasalahkan," ujarnya.

Baca Juga: Oknum Anggota TNI Datangi Ponpes Habib Bahar, Rocky Gerung: Ini Wilayah Sipil, Ngapain Danrem Harus Berkunjung

Refly Harun juga mempertanyakan percakapan antara Danrem Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi sebagai terduga oknum anggota TNI yang menyebut-nyebut perihal panggilan Polda Jabar terhadap Habib Bahar di lokasi kejadian.

Pasalnya, saat ini Habib Bahar sedang terseret isu ujaran kebencian dengan dugaan telah menghina KSAD Letjen Dudung.

Refly Harun juga mempertanyakan sikap oknum anggota TNI yang mengatakan bahwa Habib Bahar akan dijemput paksa jika tak memenuhi panggilan Polda Jabar, meski Habib Bahar telah mengatakan bahwa dirinya telah memenuhi panggilan tersebut.

"Dalam percakapan, jelas sekali kemudian Brigjen Achmad Fauzi menyebut-nyebut soal panggilan Polda Jawa Barat dan meminta Habib Bahar untuk tetap datang, dan kalau tidak datang dia akan dijemput paksa. Ini juga bukan kewenangan dari TNI dan Habib Bahar sudah menyampaikan itu," katanya.

Selain itu, Refly Harun juga berharap agar insiden cekcok antara Habib Bahar dengan oknum anggota TNI beberapa waktu lalu hanya merupakan salah pengertian saja dan bukan merupakan bagian dari dugaan upaya 'teror' sebagaimana yang ramai diberitakan media.

"Saya berharap bahwa hanya sekedar salah pengertian saja, bukan maksud TNI untuk datang dan menakut-nakuti masyarakat sipil atau misalnya memberikan teror kepada seorang Habib Bahar," ujar dia.

Baca Juga: Pondok Pesantren Habib Bahar Diteror 3 Kepala Anjing, Refly Harun: Allahuakbar, Kenapa Negara Jadi Begini

Meski Habib Bahar dinilai bernyali tinggi, Refly Harun menegaskan bahwa salah satu tokoh ulama tersebut tak pernah bermaksud untuk merendahkan atau melawan TNI dan Polri.

"Kendatipun Habib Bahar bernyali macan, tidak takut dengan kedatangan aparat kepolisian maupun TNI, tapi jelas saja yang namanya ulama, yang namanya sipil tidak akan bisa dibandingkan dengan TNI apalagi Polri," ucapnya.

Walau demikian, Refly Harun mengingatkan agar setiap anggota TNI harus bisa menahan diri untuk tidak mencoba-coba beermain di wilayah sipil, apalagi mencampuri tupoksi Polri dalam hal Kamtibmas.

"Karena itu, TNI harus bisa menahan diri sebagai kekuatan bersenjata, tidak pada tempatnya kemudian bermain di wilayah-wilayah sipil walaupun atas nama Kamtibmas. Tugas Kamtibmas adalah tugas kepolisian, bukan tugas tentara," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler