Mardani Ali Sera Tanggapi Hengkangnya Ratusan Peneliti Usai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Dilebur ke BRIN

4 Januari 2022, 13:49 WIB
Mardani Ali Sera Tanggapi Hengkangnya Ratusan Peneliti Usai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Dilebur ke BRIN. /Tangkap Layar Instagram.com/@mardanialisera

KABAR BESUKI - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera angkat bicara mengenai peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Mardani Ali Sera turut menanggapi hengkangnya ratusan peneliti usai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dilebur ke BRIN.

Mardani Ali Sera menilai peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN yang menyebabkan hengkangnya ratusan peneliti mencerminkan amburadulnya manajemen pemerintah dalam mengelola para peneliti.

Pasalnya kata dia, ratusan peneliti di bidang biologi molekuler harus memenuhi syarat berliku untuk bergabung ke BRIN.

Mardani Ali Sera Tanggapi Peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Tangkap Layar Twitter.com/@MardaniAliSera

"Amburadulnya manajemen pemerintah terlihat di sini. Pegawai yg berstatus non-PNS terancam kehilangan pekerjaan. Mengingat banyak syarat berliku yang perlu dipenuhi jika mau memindahkan karier sebagai peneliti biologi molekuler ke BRIN," kata Mardani Ali Sera sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @MardaniAliSera pada Selasa, 4 Januari 2022.

Baca Juga: Megawati Disebut Bakal Diketawain Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Refly Harun: Lulus S1 Pun Tidak

Mardani Ali Sera menyayangkan keputusan peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN yang dinilai merugikan ratusan peneliti di bidang biologi molekuler yang telah mengabdi sejak bertahun-tahun.

Mardani Ali Sera juga mempertanyakan alasan pemecatan ratusan peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman setelah dilebur ke BRIN, terlebih dengan syarat untuk bergabung ke BRIN yang dinilainya memberatkan.

Dia mengatakan, saat ini ratusan peneliti biologi molekuler tengah dilanda kebingungan karena kehilangan 'rumah' yang merupakan tempat mereka mengabdi untuk negeri.

"Bagi mereka yg hny ingin berbakti kpd negeri melalui penelitiannya, didepak dr lembaga yg sdh jd ‘rumah’ merupakan hal yg membingungkan," ujarnya.

Baca Juga: Megawati Dilantik Jokowi Menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Warganet: Melantik Baginda Eyang Putri

Selain itu, Mardani Ali Sera menilai bahwa peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN menimbulkan sebuah persepsi negatif di kalangan publik.

Dia mengatakan, persoalan tersebut menimbulkan persepsi publik yang menyebut bahwa carut marut dalam dunia penelitian di tanah air menyebabkan banyak orang pintar di Indonesia lebih memilih untuk mencari peruntungan dan merasa lebih dihargai di luar negeri.

"Jd wajar jika publik melihat hal ini sebagai salah satu penyebab byk org pintar Indonesia yg mencari ekosistem riset yg lbh baik di luar negeri," ucapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut BRIN Bisa Pengaruhi Hasil Riset Sejarah G30S PKI: Biarkan Jadi Proyek Sejarawan yang Teliti

Mardani Ali Sera menilai bahwa carut marut yang terjadi pasca peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN harus segera diselesaikan oleh pemerintah.

Terlebih kata dia, peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN telah merugikan ratusan peneliti yang telah lama mengabdi pada bidang biologi molekuler untuk negara.

Dia juga mengingatkan agar peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN tak menghambat pembangunan ekosistem riset yang mendukung pengembangan perekonomian berbasis pengetahuan.

"Pemerintah serta BRIN perlu segera menyelesaikan carut marut reorganisasi ini. Jangan sampai jadi menghambat tujuan untuk membangun ekosistem riset yg mendukung pengembangan perekonomian yg berbasis pengetahuan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @MardaniAliSera

Tags

Terkini

Terpopuler