KABAR BESUKI – Penceramah Gus Miftah kini tengah hangat jadi bahan perbincangan publik usai pagelaran wayang kulit di Pondok Pesantren (Ponpes) miliknya viral hingga jadi trending Twitter.
Hal tersebut dikarenakan, dalam pagelaran wayang tersebut, dalang memainkan wayang yang mirip dengan wajah Ustadz Khalid Basalamah.
Dalam video yang beredar di sosial media, pagelaran wayang kulit tersebut menampakkan sosok wayang menggunakan peci dan berjenggot. Adegan selanjutnya, wayang berpeci dan berjenggot itu kemudian remuk dihajar wayang lainnya.
Beredarnya video tersebut sontak mengundang reaksi dari berbagai pihak, salah satunya disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis.
Melalui cuitannya di Twitter, Cholil Nafis menyayangkan pagelaran wayang di Ponpes Gus Miftah yang terkesan mengkritik Ustadz Khalid Basalamah.
Menurutnya, cara tersebut sama halnya dengan saling serang di ruang publik yang justru tidak menyelesaikan masalah.
“Kalau saling serang di ruang publik bukan menyelesaikan masalah,” kata Cholil Nafis seperti dikutip Kabar Besuki dari Twitter pribadinya pada 22 Februari 2022.
“Mari saling turunkan tensinya, kalau soal hukumnya bisa dijelaskan tapi kalau melukai perasaan ya baiknya minta maaf dan tak mengulanginya,”imbuhnya.
Cholil Nafis juga mengatakan bahwa dakwah yang disampaikan lewat pagelaran wayang kulit di Ponpes milik Gus Miftah dinilai sebagai dakwah yang kontraproduktif.
Baca Juga: IU Beberkan Rencana Jelang Memasuki Usia 30 Tahun, Ingin Ubah Perspektif dalam Karir Musik
“Efek merasa dilukai akan berbalas melukai, ini dakwah yang kontraproduktif,” terangnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, nama Ustadz Khalid Basalamah sempat menjadi buah bibir dan menuai kecaman publik.
Hal ini disebabkan oleh video Ustadz Khalid Basalamah yang sempat viral usai bahwa wayang kulit haram.
Melalui ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan bahwa seharusnya menempatkan Islam sebagai tradisi dan bukan sebaliknya, menjadikan tradisi sebagai Islam.
Kendati demikian, Ustadz Khalid Basalamah juga telah menyampaikan klarifikasi dan mengatakan bahwa ia tidak sama sekali menyebut bahwa wayang haram.***