Menag Yaqut Keluarkan Aturan Pengeras Suara Masjid, Fadli Zon: Harusnya Benahi Masalah Haji dan Umrah

22 Februari 2022, 10:43 WIB
Menag Yaqut Keluarkan Aturan Pengeras Suara Masjid, Fadli Zon: Harusnya Benahi Masalah Haji dan Umrah. /Fadli Zon/Tangkap Layar YouTube.com/Fadli Zon Official

KABAR BESUKI - Menag Yaqut Cholil Qoumas baru-baru ini mengeluarkan aturan baru mengenai penggunaan pengeras suara masjid yang menuai kontroversi.

Fadli Zon menyampaikan kritik pedasnya terhadap aturan baru mengenai pengeras suara masjid yang dikeluarkan Menag Yaqut.

Fadli Zon menilai ada hal yang lebih urgent untuk diatur Menag Yaqut selain mengenai pengeras suara masjid, khususnya haji dan umrah.

"Harusnya Menag benahi masalah besar spt Haji n Umrah yg masih terkendala. Masak urusi bunyi TOA? @Kemenag_RI," kicau Fadli Zon sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @fadlizon pada Senin, 21 Februari 2022.

Fadli Zon Pertanyakan Aturan Baru Menag Yaqut Mengenai Penggunaan Pengeras Suara Masjid Tangkap Layar Twitter.com/@fadlizon

Baca Juga: Gunakan Pengeras Suara, Puluhan Pemuda Dibubarkan Polisi Saat Patrol Sahur di Bangorejo

Sebagaimana diketahui, aturan baru mengenai penggunaan pengeras suara masjid telah diterbitkan Menag Yaqut melalui surat edaran bernomor SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola.

Tujuan utama Menag Yaqut mengeluarkan aturan baru tersebut adalah untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama.

Selain itu, Menag Yaqut juga menjelaskan bahwa aturan baru mengenai penggunaan pengeras suara masjid bertujuan untuk meningkatkan ketertiban, ketenteraman, dan keharmonisan di kalangan masyarakat.

"Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat," ujar Menag Yaqut dari laman resmi Kemenag RI pada Senin, 21 Februari 2022.

Baca Juga: Ketua MUI Sentil Mabes Polri Soal Rencana Pemetaan Masjid Radikal: Masjid Benda Mati, Gak Ada Masjid Radikal

Surat edaran mengenai aturan baru penggunaan pengeras suara masjid yang diterbitkan Menag Yaqut juga telah ditembuskan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota, Kepala Kantor Urusan Agama kecamatan, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam, dan Takmir/Pengurus Masjid dan Musala di seluruh Indonesia.

Selain itu, seluruh kepala daerah tingkat pertama hingga kedua juga turut menerima surat edaran tersebut.

"Pedoman ini agar menjadi pedoman dalam penggunaan pengeras suara di masjid dan musala bagi pengelola (takmir) masjid dan musala dan pihak terkait lainnya," katanya.

Dalam aturan tersebut, terdapat ketentuan yang mengatur bahwa volume pada pengeras suara masjid tidak boleh melebihi 100 dB (desibel).

Proses instalasi pengeras suara masjid juga harus dilakukan secara terpisah antara bagian luar dan dalam, untuk memudahkan pengoperasian saat takmir masjid melakukan kegiatan ibadah.

Baca Juga: Gerakan Kumpulkan Donasi Bantu Semeru, Remaja Masjid Al-Ikhsan Bergerak Peduli Masyarakat Lumajang

Secara rinci, Menag Yaqut juga mengatur ketentuan teknis mengenai penggunaan pengeras suara masjid menjelang sholat wajib.

Penggunaan pengeras suara luar untuk mengumandangan tilawah Al-Quran dan tarhim hanya diperbolehkan dalam jangka waktu paling lama lima menit sebelum adzan (sepuluh menit untuk waktu shubuh).

Khusus untuk Sholat Jumat, penggunaan pengeras suara di luar tilawah Al-Quran, tarhim, dan adzan hanya diperbolehkan menggunakan pengeras suara dalam.

Hal yang sama juga berlaku untuk kegiatan Sholat Tarawih dan Tadarus Al-Quran yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @fadlizon Kemenag RI

Tags

Terkini

Terpopuler