Fakta Tentang Virus Penyakit Mulut dan Kuku [PMK] pada Hewan Ternak yang Ditemukan di Wilayah Jawa Timur

13 Mei 2022, 20:20 WIB
Ciri-ciri apabila hewan ternak terserang virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan pencegahannya/ /tangkap layar Instagram @dispertabwi/

KABAR BESUKI – Akhir-akhir ini telah ditemukan sejumlah hewan ternak di Jawa Timur terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Berbagai pihak terus melakukan upaya untuk penanganan wabah ini agar tidak semakin meluas di Jawa Timur.

Penyakit Mulut dan Kuku merupakan virus yang sangat menular pada hewan berkuku belah atau bercabang dua seperti Sapi, Babi, dan Domba. Penyakit ini menyebabkan luka menyakitkan pada kaki, mulut, dan puting hewan.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini berpotensi menyebar dengan sangat cepat, sehingga menimbulkan pembatasan perdagangan yang berdampak pada kelabilan ekonomi suatu wilayah atau negara.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Akhirnya Minta Maaf Usai Hina Anies Baswedan Pakai Koteka: Aku Manusia Tak Luput dari Salah

Hingga saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah terjadi di sebagian wilayah Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan, tetapi penyakit ini telah berhasil diberantas di wilayah Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Greenland, Islandia, dan sebagian besar Eropa.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) digolongkan sebagai Hama Penyakit Hewan Karantina Golongan I, berdasarkan pada penggolongan dan klasifikasi media pembawa, seperti yang tertuang dalam Kepmentan No. 3238/Kpts/PD. 630/9/2009 tentang penggolongan jenis-jenis hama penyakit hewan karantina.

Kementerian Pertanian menetapkan enam kabupaten di dua provinsi Indonesia terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur dari Provinsi Aceh.

Baca Juga: Korea Utara Laporkan Satu Orang Meninggal Karena COVID-19 Varian Omicron

Sedangkan dari Provinsi Jawa Timur ada Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten lamongan, dan Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan data Kementan menyebutkan jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen. Sementara kasus positif PMK di Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian satu ekor.

Gejala yang terjadi pada hewan ternak terkena Penyakit Mulut dan Kuku diantaranya Demam tinggi pada hewan ternak, lendir berbusa dari mulut hewan secara berlebihan, nafsu makan turun, luka pada kaki diakhiri lepasnya kuku hewan, gemetar bahkan sulit berdiri atau pincang, bernapas cepat/hipersalivasi, produksi susu turun drastis, dan ada lesi/lepuh di sekitar mulut dan lidah.

Baca Juga: Lowongan Kerja Penerbit Haru Group Mei 2022 Minimal Lulusan SMA SMK, Simak Persyaratan dan Cara Pendaftarannya

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain, Jangan memasukkan hewan ternak baru dari luar, jangan jual ternak (panic selling), tetap diam di kandang, tambah suplemen makanan dengan pemberian vitamin dan mineral.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan setelah berdiskusi dengan WHO dan Badan Kesehatan Hewan Dunia bahwa PMK yang menyerang ribuan ternak di Jawa Timur sangat jarang menular ke manusia.

Menteri Pertanian RI juga mengatakan bahwa daging hewan ternak yang terkena wabah PMK aman untuk dikonsumsi, asal bukan bagian yang langsung terkena PMK, misalnya seperti Kaki yang harus diamputasi terlebih dahulu, jeroan, mulut, bibir, lidah, dll.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Beberapa Destinasi Wisata di Banyuwangi, Sabtu 14 Mei 2022: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Dinas Pertanian Banyuwangi mengatakan untuk masyarakat yang memiliki ternak dan ternaknya terserang wabah PMK untuk tidak panik tetapi tetap waspada. Masyarakat Banyuwangi bisa menghubungi Call Center via WhatsApp/Telepon di nomor 082141368195 apabila menemukan hewan ternak yang terserang wabah PMK dengan gejala yang disebutkan di atas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @Jatimpemprov Instagram @dispertabwi

Tags

Terkini

Terpopuler