KABAR BESUKI – Nama penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) saat ini tengah jadi pembicaraan hangat publik usai diberitakan mendapat perlakuan menyenangkan dari pemerintahan Singapura.
Sebagaimana diketahui, pihak pemerintah Singapura menolak kunjungan Ustadz Abdul Somad ke negaranya karena dianggap menyebarkan ajaran ekstrimis dan perpecahan.
Menanggapi penolakan tersebut, Ustadz Abdul Somad meminta para pengikutnya untuk tidak lagi berbelanja ke Singapura.
Ustadz Abdul Somad mengaku bahwa dan rombongan awalnya berniat ingin berlibur dan mengunjungi beberapa tempat wisata di Singapura.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Allo Bank Festival 2022 Agar dapat Nonton Gratis Red Velvet dan NCT Dream
“UAS ke Singapura ingin berlibur, akan kunjungi berbagai tempat objek wisata, makan, menginap, belanja, mengeluarkan dana untuk kebaikan ekonomi Singapura, tapi Singapura ternyata tolak UAS,” tulis Ustadz Abdul Somad seperti dikutip Kabar Besuki dari Instagram pribadinya pada 18 Mei 2022.
Menanggapi hal itu, penceramah yang akrab disapa UAS itu lantas menyarankan pengikutnya agar uang yang digunakan untuk belanja di Singapura sebaiknya dialihkan untuk wakaf.
Ustadz Abdul Somad mengajak pengikutnya untuk mengalihkan dana belanja untuk berwakaf bersama untuk pembangunan pesantren Nurul Azhar.
“Hari ini kita barangkali tidak perlu gunakan uang kita untuk belanja ke Singapura, dananya bisa dialihkan untuk berwakaf bersama UAS utnuk selesaikan pembangunan pesantren Nurul Azhar,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak pemerintah Singapura membenarkan bahwa pihaknya telah menolak Ustadz Abdul Somad mengunjungi negaranya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura menjelaskan bahwa alasan UAS ditolak dari Singapura karena dianggap telah menyebarkan ajaran ekstrimis dan perpecahan.
“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstrimis dan perpecahan yang tidak dapat diterima di masyarakat multi ras dan mltiagama Singapura,” kata Kemendagri Singapura seperti dikutip dari Antara.
Karena inilah pihak pemerintah Singapura dengan tegas melarang dan menolak Ustadz Abdul Somad memasuki negaranya.***