KABAR BESUKI – Ajang SEA Games 2021 yang digelar di Vietnam, kini sudah berakhir dan resmi ditutup serta Indonesia mampu bertahan di posisi terhormat.
SEA Games 2021 Vietnam secara resmi ditutup pada upacara penutupan di Stadion Asian Indoor Games di Vietnam, Hanoi pada hari Senin oleh Perdana Menteri Sosialis Republik Vietnam Pam Minh Chinh.
Selama upacara penutupan, Presiden Komite Olimpiade Vietnam Nguyen Van Hung menyerahkan bendera SEA Games dengan 11 cincin kepada Presiden Komite Olimpiade Kamboja Khon Thong, yang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2023.
Baca Juga: Pengedar Pil Trex Berhasil Diringkus Satreskrim Polsek Purwoharjo Banyuwangi, Barang Bukti Diamankan
Ternyata, semangat kompetisi yang telah berkuasa selama enam dekade ini tetap dipertahankan, seperti halnya event multi-olahraga.
Setiap negara bersaing dalam taktik dan strategi untuk mendapatkan tempat terbaik. Luapan keceriaan dan air mata para atlet karena menang atau kalah menjadi sajian tak terlupakan di pentas SEA Games.
Namun, di sisi lain, SEA Games tetap tidak lepas dari sisi tradisionalnya, yakni memberi ruang lebih bagi tuan rumah sebagai juara, namun bagi Indonesia, SEA Games kali ini benar-benar berbeda.
Baca Juga: Karakter Game yang Terinspirasi dari Indonesia, Mulai dari Gajah Mada, Gatotkaca Hingga Wiro Sableng
Untuk pertama kalinya, Indonesia hanya mengirimkan 499 atlet untuk bertanding di 32 cabang olahraga dan 315 nomor pertandingan.
Jumlah tersebut hanya separuh dari roster yang mengikuti SEA Games Filipina 2019, yang menampilkan 841 atlet dari 52 cabang olahraga.
Di Manila, Indonesia mengumpulkan 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu untuk finis di peringkat keempat.
Meski jumlah atlet berkurang, hasil yang diraih kontingen Indonesia cukup mengejutkan karena mampu melampaui empat target pertama yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Soal Sunan Kalijaga Diduga Selingkuh Dengan Kliennya, Heidy Sunan Salahkan Diri Sendiri
Indonesia mampu duduk di posisi terhormat, yakni menempati peringkat ketiga atau lebih tinggi dari pencapaian Manila, Filipina, pada 2019.
Meski sempat menuai kontroversi di tanah air karena pengelola olahraga merasa paling tahu power map, faktanya prestasi Indonesia kali ini meningkat.
“Tidak semua nomor diikutsertakan, hanya nomor-nomor yang berpotensi medali. Jika kita ikut semua maka sama artinya dengan memberikan kesempatan bagi negara lain untuk mendapatkan medali,” tutur Ferry J. Kono, selaku Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Berdasarkan data dan analisis tim peninjau, SEA Games kali ini hampir 90 persen mendekati kenyataan.***